Tanganrakyat.id – Indramayu – Dewan pimpinan daerah ikatan wartawan online (DPD IWO) Kabupaten Indramayu meluncurkan program Teras IWO.
Ketua DPD IWO Kabupaten Indramayu, Tomi Indra Priyanto mengatakan program Teras IWO merupakan program baru DPD IWO Kabupaten Indramayu dengan format diskusi interaktif.
Teras IWO dengan tagline Ngopi Yuu (Ngobrol Pinter Wong Dermayu) ini merupakan acara diskusi ringan dengan konsep sederhana dan santai namun berkualitas
“Teras IWO juga merupakan aktualisasi dari komunitas jurnalis online Kabupaten Indramayu terhadap isu-isu yang berkembang di Kabupaten Indramayu yang rencananya akan diadakan setiap bulan dengan isu – isu yang berkembang di Masyarakat,” tegas Tomi
Sementara itu dalam program Teras IWO perdana yang digelar pada Jumat (16/11) di sekretariat IWO Indramayu mengambil tema “Mengintip hasil Porda 2018, Pilih Pembinaan atau Instant”.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Pengcab Tarung Derajat Kabupaten Indramayu Kang Adi Mesya, M.P Mat, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Indramayu, Muhammad Marzuki, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Indramayu,Akhmad Mujani Noor.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Indramayu,Muhammad Marzuki mengatakan DPRD sangat mensuport olahraga di daerah.
“Kita dalam penganggaran, mendukung penuh kemajuan olahraga di daerah. Hasil Porda 2018 harus menjadi evaluasi menyeluruh,agar hasilnya menjadi lebih baik lagi”tegasnya
“Pola pembinaan harus dilakukan secara berjenjang mulai dari SD hingga seterusnya,”ujarnya
Sementara itu Ketua Pengcab Tarung Derajat Kabupaten Indramayu, Adi Mesya, M.P. Mat yang juga sebagai guru MTS Negeri Lohbener mengatakan bahwa salah satu tujuan diadakannya porda adalah untuk mencari bibit atlet potensial, artinya pemerintah menginginkan adanya pembinaan. ” jadi ketika ada kabupaten/kota yang memilih cara instan, maka jelas bahwa kabupaten/kota tersebut tidak berhasil dalam proses pembinaan dan menghianati semangat PORDA itu sendiri” ujarnya. Dikatakannya pula bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembinaan selain tersedianya atlet potensial, pelatih profesional, sinergitas semua komponen di daerah, juga harus ada sarana dan prasarana yang memadai.”Soal sarana dan prasarana atlet masih kurang maksimal, contohnya Tarung Derajat yang menggunakan base camp di Gor Singalodra, selain tempat latihan yang kadang disewakan oleh oknum, fasilitas MCK rusak, air PDAM tidak ada ini sangat menganggu atlit saat melaksanakan program latihan.
Di ketahui bersama bahwa Pada Porda 2018, kontingen Kabupaten Indramayu meraih 12 medali emas dan bertengger di posisi 18 dan tidak sesuai dengan target yaitu masuk 10 besar .(KkP/KSpd)
Comment