In Memoriam: Rachmat Ruchiat (1927 – 2019) Dari Jawa Barat untuk Betawi

  • Bagikan
Rachmat Ruchiyat (kiri) bersama sahabatnya pakar linguistik Betawi Abdul Chaer (Foto.Asep)

Tanganrakyat.id, Jakarta – Rabu (12/6/2019) kemarin warga Jakarta, Betawi khususnya kehilangan salah seorang tokoh budayanya, Rachmat Ruchiat yang meninggal dalam usia 92 tahun.

Lelaki yang akrab disapa Aki Rachmat Ruchiat itu lahir di Kampung Sukahaji, Desa Lebak Muncang, Ciwidey yang berjarak kurang lebih 40 km dari Bandung, tahun 1927. Tamat Hollands Inlandsc School (HIS) tahun 1941.

Setamat sekolah, ia bekerja sebagai calon juru tulis di sebuah perkebunan teh milik perusahaan Belanda. Kegemarannya membaca berbagai buku pengetahuan sosial dimulai di perkebunan teh itu, sebagai satu-satunya sarana hiburan.

Walaupun hanya tamatan sekolah setingkat sekolah dasar tetapi ia pernah menjadi tenaga pengajar tidak tetap di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung tahun 1972–1974, memberi kuliah Sejarah Kebudayaan dari tahun 1984–1985 di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Sejak tahun 1974 sampai 1999 menjadi tenaga ahli Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Karya tulis yang telah dihasilkannya berupa karya bersama, antara lain: Sejarah Jawa Barat Untuk Pariwisata (1973), Peta Seni Budaya Betawi (1986), Ikhtisar Kesenian Betawi (1992), Sepak Terjang Muhammad Husni Thamrin (2010), dan Asal Usul Nama Tempat di Jakarta (2011) serta sejumlah makalah yang disajikan dalam berbagai seminar dan lokakarya tentang Seni Budaya Betawi.

Rachmat Ruchiat meninggal pada Rabu (12/6/2019) pukul 06.10 WIB. di kediamannya, Jln. Cibubur 3, Cibubur, Jakarta Timur.
Ia meninggalkan seorang istri, Kartini Kisam yang merupakan maestro tari topeng tunggal Betawi.

Innalillahi wa innailahi rojiuun.
Selamat jalan Aki Rachmat.(Asep)

  • Bagikan

Comment