Kedaulatan Energi Di Indonesia Menjadi Tanggung Jawab Bersama

  • Bagikan
Kedaulatan Energi Di Indonesia Menjadi Tanggung Jawab Bersama (Foto.KkP)

Tanganrakyat.id, Indramayu – Dewan Energi Mahasiswa Indramayu (DEM) menyelenggarakan seminar bertajuk “Peran Mahasiswa Dalam Mengoptimalkan Pengelolaan Energi Sebagai Penggerak Pembangunan Nasional” bertempat di Gedung Pertemuan Bumi Patra Indramayu Jawa Barat, Minggu 23/06/2019. Dalam kegiatan tersebut di hadiri 250 Mahasiswa baik dari Indramayu maupun Mahasiswa dari luar Indramayu seperti AMIK Purnama Niaga Indramayu, AKAMIGAS Balongan, Polindra, Universitas Telkom Bandung, UPN, DEM Banyumas Jawa Tengah.

Hadir juga tamu Undangan Presiden FSPPB (Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu) Ari Gumilar dan sebagai nara sumber, Maman Kustaman Asda I Kabupaten Indramayu, General Manager RU VI Balongan yang di wakili Man.Eng Wahyu Sulistyo, Ugan Sugandar, Marwan Batubara, Ketua SPPBB Tri Wahyudi, dan juga Sekjen SPPBB Wawan Darmawan.

Sekjen Serikat Pekerja Pertamina Balongan Bersatu Saat Membuka Seminar Yang Di Adakan Oleh DEM (Dewan Energi Mahasiswa) Indramayu (Foto.KkP)

Seminar di buka oleh Sekjen SPPBB Wawan Darmawan dalam sambutan menyampaikan bahwa seminar ini yang menyelenggarakan adalah DEM (Dewan Energi Mahsiswa Indramayu, kami cuma memfasilitasi dan saya ucapkan terimakasih dan bangga dengan DEM yang telah memikirkan energi ke depan untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Lain halnya dengan Presiden FSPPB Arie Gumilar bahwa Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menilai kedaulatan Energi nasional menjadi prioritas utama dalam waktu jangka pendek serta mengurangi peran asing dalam pengelolaan energi di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama.

Ketua SPPBB (Serikat Pekerja Pertamina Balongan Bersatu) Tri Wahyudi, SE Saat Memberikan Keterangan Pers Di Hadapan Media (Foto.KkP)

“Kedaulatan energi menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pertamina melainkan juga mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa,” kata Presiden FSPPB, Arie Gumilar saat menjadi pemateri dalam seminar nasional dengan tema ” Peran mahasiswa dalam mengoptimalkan pengelolaan energy sebagai penggerak pembangunan nasional” yang digelar di gedung Patra Ayu Komplek Bumi patra Indramayu, Minggu (23/6/2019).

Arie menilai mengurangi peran asing dalam pengelolaan energi di Indonesia sudah harus dilakukan mulai dari sekarang. Dihadapan 250 anggota dewan energi mahasiswa (DEM) se- Indonesia tersebut, Arie menilai, Pertamina sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah harus mampu menjawab tantangan tersebut.

“DEM juga harus mendorong upaya kedaulatan energi nasional. Peran serta mahasiswa dalam mendorong kedaulatan energi sangat dibutuhkan,” kata dia.

Presiden FSPPB (Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu) Arie Gumilar Saat Menyampaikan Materi Dalam Seminar (Foto.KkP)

Pasalnya, saat ini, Pertamina baru menguasai 24 persen pengelolaan migas di tanah air. Sementara sisanya masih dikuasai oleh perusahaan asing.

Hal senada juga diungkapkan oleh Tri Wahyudi, Ketua Serikat Pekerja Pertamina Balongan Bersatu (SPPBB). Tahun 2021, Pertamina harus menaikkan prosentase pengelolaan migas di tanah air. Blok Rokan diharapkan dapat dikelola Pertamina pada tahun 2021 mendatang.

“Jika pengelolaan migas sudah dikuasai oleh perusahaan nasional, artinya, kedaulatan energi bukan hanya mimpi,” ujarnya. Di Blok Rokan, blok tersebut masih dikelola oleh perusahaan asal Amerika Serikat, yakni PT Chevron Pacific Indonesia. “Pengelolaan blok rokan, akan menaikkan jumlah pengelolaan migas dalam negeri antara 40-50 persen dari pengelolaan migas secara nasional.

Dalam seminar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Ugan, Aktifis kedaulatan energi, Marwan,  Batubara, Presiden FSPPB Arie Gumilar dan juga Direktur Eksekutif Mahasiswa Indoneisan Resourcess Studies (IRESS). (Kang Supardi)

  • Bagikan

Comment