Peran Mahasiswa Dalam Mengoptimalkan Pengelolaan Energi Sebagai Penggerak Pembangunan Nasional

  • Bagikan
Peran Mahasiswa Dalam Mengoptimalkan Pengelolaan Energi Sebagai Penggerak Pembangunan Nasional (KkP)

Tanganrakyat.id, Indramayu – Adalah energi sangat penting sekali dalam kebutuhan sehari – hari dan juga  merupakan kebutuhan dasar dari setiap manusia dan berkelanjutan, oleh karena itu sebaiknya di gunakan secara hemat dan bijaksana agar kebutuhan yang akan datang juga terpenuhi.

Atas dasar itulah mahasiswa yang berorganisasi di bawah bendera DEM (Dewan Energi Mahasiswa) Indramayu menyelenggarakan seminar dengan tema  “Peran Mahasiswa Dalam Mengoptimalkan Pengelolaan Energi Sebagai Penggerak Pembangunan Nasional” bertempat di Gedung Pertemuan Patra Ayu Indramayu Jawa Barat, Minggu 23/06/2019. Dalam kegiatan tersebut di hadiri 250 Mahasiswa baik dari Indramayu  sendiri maupun Mahasiswa dari luar Indramayu seperti AMIK Purnama Niaga Indramayu, Akamigas Balongan, Polindra, Universitas Telkom Bandung, UPN, DEM Banyumas Jawa Tengah.

Ketua SPPBB (Serikat Pekerja Pertamina Balongan Bersatu) Tri Wahyudi, SE Saat Memberikan Keterangan Pers Terkait Dengan Ketahanan Energi (KkP)

Ketua penyelenggara sekaligus ketua DEM Indramayu Bayu Tri Darurohman (22) menyampaikan bahwa tujuan dari seminar ini yaitu sebagai mediasi antara peneliti,praktisi, dan pemerhati energi dengan kebijakan pemerintah mengenai kondisi energi dan upaya apa yang kita lakukan untuk mengamankan energi untuk anak cucu kelak di kemudian hari.

“Energi adalah sektor yang sangat vital dan mencakup segala elemen di negara Indonesia. Diadakannya seminar nasional yang berjudul ” peran mahasiswa dalam mengoptimalkan pengelolaan energy sebagai penggerak pembangunan nasional” oleh dewan energi mahasiswa (DEM) Indramayu dengan tujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa Indramayu tentang energi. Dewan energi mahasiswa sendiri adalah organisasi eksternal dan independen, yang bergerak didalam energi yaitu untuk mengkaji isu isu energi, memberikan pemahaman terkait energi dan berjuang untuk kedaulatan energi.

Bayu Tri Darurohman Ketua DEM Indramayu (Foto.KkP)

Pembicara Arie gumilar (Presiden FSPPB), ugan gandar (aktivis kedaulatan energi), Tri Wahyudi (Ketua SPPBB),  Marwan Batubara (direktur Iress). Dan mengundang general manajer RU VI Balongan, Bupati Indramayu, DEM-DEM se-indonesia, BEM se-Indramayu, dan organisasi eksternal di Indramayu. “Dengan diadakannya seminar ini mahasiswa mampu paham dengan perannya sebagai mahasiswa untuk memperjuangankan kedaulatan energi” ujar  presiden DEM Indramayu.

Seminar di buka oleh Sekjen SPPBB Wawan Darmawan dalam sambutan menyampaikan bahwa seminar ini yang menyelenggarakan adalah DEM (Dewan Energi Mahsiswa Indramayu, kami cuma memfasilitasi dan saya ucapkan terimakasih dan bangga dengan DEM yang telah memikirkan energi ke depan untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Lain halnya dengan Presiden FSPPB Arie Gumilar bahwa Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menilai kedaulatan Energi nasional menjadi prioritas utama dalam waktu jangka pendek serta mengurangi peran asing dalam pengelolaan energi di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama.

“Kedaulatan energi menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pertamina melainkan juga mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa,” kata Presiden FSPPB, Arie Gumilar saat menjadi pemateri dalam seminar nasional dengan tema ” Peran mahasiswa dalam mengoptimalkan pengelolaan energy sebagai penggerak pembangunan nasional” yang digelar di gedung Patra Ayu Komplek Bumi patra Indramayu, Minggu (23/6/2019).

Arie menilai mengurangi peran asing dalam pengelolaan energi di Indonesia sudah harus dilakukan mulai dari sekarang. Dihadapan 300 anggota dewan energi mahasiswa (DEM) se- Indonesia tersebut, Arie menilai, Pertamina sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah harus mampu menjawab tantangan tersebut.

“DEM juga harus mendorong upaya kedaulatan energi nasional. Peran serta mahasiswa dalam mendorong kedaulatan energi sangat dibutuhkan,” kata dia

Pasalnya, saat ini, Pertamina baru menguasai 24 persen pengelolaan migas di tanah air. Sementara sisanya masih dikuasai oleh perusahaan asing.

Hal senada juga diungkapkan oleh Tri Wahyudi, Ketua Serikat Pekerja Pertamina Balongan Bersatu (SPPBB). Tahun 2021, Pertamina harus menaikkan prosentase pengelolaan migas di tanah air. Blok Rokan diharapkan dapat dikelola Pertamina pada tahun 2021 mendatang.

“Jika pengelolaan migas sudah dikuasai oleh perusahaan nasional, artinya, kedaulatan energi bukan hanya mimpi,” ujarnya. Di Blok Rokan, blok tersebut masih dikelola oleh perusahaan asal Amerika Serikat, yakni PT Chevron Pacific Indonesia. “Pengelolaan Blok Rokan, akan menaikkan jumlah pengelolaan migas dalam negeri antara 40-50 persen dari pengelolaan migas secara nasional,”tutupnya. (Andini)

 

  • Bagikan

Comment