Pekerja Pertamina Balongan Gelar Aksi Keprihatinan Atas  Pelepasan Bisnis LNG 

  • Bagikan
Pekerja Pertamina Balongan Gelar Aksi Keprihatinan Atas Pelepasan Bisnis LNG (Foto.KkP)

Tanganrakyat.id, Balongan – Indramayu – Perwakilan Pekerja RU VI Balongan  sebanyak 600 Pekerja dari 1000 pekerja yang bernaung dibawah  bendera Serikat Pekerja Pertamina Balongan Bersatu (SPPBB) melakukan aksi keprihatinan atas rencana  pengalihan bisnis gas existing, Liquefied Natural Gas atau LNG existing, jargas dan SPBG dari Pertamina ke Perusahaan Gas Negara atau PGN karena akan menyebabkan potensi kerugian negara karena kepemilikan saham publik (Pengusaha Swasta/Lokal/Asing) di PGN sebesar 43,04%.

Bertempat di Gate III depan pintu masuk Kilang RU VI Balongan, pekerja pertamina berkumpul dan melakukan aksi keprehatinan di pimpin langsung oleh Ketua SPPBB (Serikat Pekerja Pertamina Balongan Bersatu) Tri Wahyudi, SE. Dalam orasinya Ketua SPPBB tersebut mengungkapkan bahwa kami  SPPBB menolak keras pelepasan ini karena di PGN itu adalah pertamina hanya memegang saham 56,9 % saham dan 43.04 persen dimiliki oleh publik ataupun pihak asing, apabila bisnis LNG yang selama ini sudah 50 tahun di pegang pertamina dan dilepaskan kepada mereka maka Negara Indonesia  akan kehilangan sebesar 100 % keuntungan, karena Negara hanya mendapat 57 %. Ini adalah aksi keprihatinan kepada pemerintah atas rencana pelepasan binis LNG pertamina ke PGN.

Pekerja Pertamina Balongan Saat Melakukan Aksi Keprihatinan Di Depan Gate III Arah Masuk Obyek Vital Kilang Balongan (Foto.KkP)

“Kami  SPPBB menolak keras pelepasan ini karena di PGN itu adalah  Pertamina hanya memegang saham 56,9 % saham dan 43.04 persen dimiliki oleh publik ataupun pihak asing, apabila bisnis LNG  yang selama ini sudah 50 tahun di pegang pertamina dan dilepaskan kepada mereka maka Negara Indonesia akan kehilangan sebesar  100 % keuntungan, karena Negara hanya mendapat 57 %. Ini adalah aksi keprihatinan kepada pemerintah atas rencana pelepasan binis LNG  pertamina ke PGN,” tegas Tri Wahyudi, Selasa, (23/07/2019) pukul 9.30 WIB.

Masih menurut Tri Wahyudi, kami menuntut batalkan pelepasan ini agar semua kebijakan pertamina tetap menjadi BUMN milik negara biarkan kami tetap di bisnis LNG, kami SPPBB  akan tetap berjuang sampai benar – benar Cq menteri energi dan sumber daya mineral untuk memastikan pertamina dapat menyusun program kerja rencana bisnis LNG yang mendukung security ef supply nasional baik jangka pendek maupun jangka panjang juga meminta pemerintah untuk menghentikan segala upaya pengalihan proses bisnis LNG yang lakukan holding migas ke PGN karena menyebabkan kerugian negara.

Ketua SPPBB Tri Wahyudi, SE Saat Orasi Di Depan Gate III PT Pertamina Balongan (KkP)

Jika aksi ini tidak di akumordir oleh pemerintah maka kami siap bulan Agustus minggu pertama akan masuk ke Jakarta membawa ribuan orang dari seluruh 19 Serikat Pekerja yang di komando Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).

Dan jika sampai dengan akhir tahun 2019 tuntutan kami tidak di kabulkan juga maka kami akan mogok nasional dan di pastikan pasokan BBM akan lumpuh secara nasional.

Setelah selesai melakukan orasi pekerjapun membubarkan diri dengan tertib, selama kegiatan aksi keprihatinan tersebut operasi kilang tetap berjalan seperti biasa tampa ada gangguan apapun. (KkP)

  • Bagikan

Comment