Dewan Energi Mahasiswa Sikapi Pengelolaan Blok Rokan

  • Bagikan
Dewan Energi Mahasiswa Sikapi Pengelolaan Blok Rokan (Foto. Red)

Tanganrakyat.id, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, kepemilikan dan pengelolaan atas sumber daya alam oleh suatu negara adalah salah satu sumber devisa. minyak dan gas bumi merupakan komoditas terbesar penyumbang devisa negara. Sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dan dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat hal ini telah pemerintah lakukan dengan mengalihkan pengelolaan Blok Rokan yang merupakan blok penyumbang migas terbesar kedua Indonesia.

Rokan memilki luas wilayah 6.220 km2. Blok Rokan memiliki tiga lapangan penghasil minyak raksasa yaitu lapangan Minas, lapangan Duri, dan lapangan Bekasap. Lapangan Minas yang menjadi tambang minyak raksasa Blok Rokan pertama kali ditemukan oleh geolog asal Amerika Walter Nygren pada 1939 lalu. Lapangan Minas pernah diklaim sebagai lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara. Lapangan tersebut menghasilkan minyak jenis Sumatran Light Crude yang diklaim terkenal di dunia. Pengeboran pertama di lapangan tersebut dilakukan oleh Caltex yang kemudian berubah nama menjadi Chevron.Saat ditemukan, kandungan minyak di lapangan tersebut diperkirakan mencapai 11 milyar bbl. Sedangkan lapangan Duri pertama kali ditemukan pada 1941 dan mulai berproduksi 1958. Lapangan ini terkenal dengan nama Duri Crude dan juga menggunakan teknologi steamflood sejak 1985 dengan area operasi mencapai 144 km2. Yang paling krusial yakni lapangan Duri ini termasuk The Giant Field yang merupakan satu diantara lapangan-lapangan minyak Chevron terbesar sebagai cadangan terbukti (Proved Reserves). Lapangan Duri (Duri Crude) menyumbangkan sekitar 30% produksi minyak mentah Indonesia dan juga kini lapangan Duri menghasilkan sekitar 195.000 bbl.
Produksi Blok Rokan kini mencapai 207.000 bbl atau setara 26% produksi nasional. Blok Rokan juga diperkirakan memiliki cadangan 26 milyar bbl minyak. Selama bertahun-tahun Rokan menjadi salah satu penyumbang produksi siap jual (lifting) terbesar di Indonesia. Selain itu, Blok Rokan yang memiliki luas 6.220 km2 itu memiliki hampir 96 lapangan minyak, di mana tiga diantaranya disebut-sebut memiliki potensi minyak besar yakni Duri, Minas, dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi.

Namun seiring dengan berjalanyan waktu dengan produksi Blok Rokan sebesar 207.000 bbl dibutuhkan penanganan dan upaya menjaga produksi tersebut. Maka dibutuhkan masa transisi bagi kontraktor baru yang akan mengelola Blok ini.

Namun, sejak ditatapkannya Pertamina untuk mengelola Blok Rokan, proses transisi peralihan dan pengelolaan dari PT CPI ke Pertamina tidak terjadi dengan baik.

Pemerintah melalui releasenya dari KESDM dengan jelas mengatakan Pertamina sudah harus masuk dalam masa transisi sebelum tahun 2021 supaya produksi dapat terus terjaga. Padahal kondisi wilayah kerja sejenis seperti Blok Mahakam proses transisi dapat berjalan. Tapi beda halnya dengan kondisi yang terjadi di Blok Rokan, dimana dalam melakukan kegiatan transisi dari pihak PT. CPI hanya memberikan izin transisi jika pertamina masuk dengan cara mengakuisisi atau membeli Participating Intrest (PI).

Apabila proses ini dilaksanakan dapat menyebabkan seluruh komponen liabilitas/beban-beban biaya PT. CPI akan beralih ke Pertamina, permasalahan terkait kontaminasi tanah pada proses pengolahan minyakserta Past Service Liabilitiespara pekerja PT. CPI dan beban-beban lain sampai saat ini belum diselesaikan oleh PT. CPI yang akan ditanggung Pertamina. Pada kalkulasi angka diperkirakan bisa mencapai lebih dari 1,8 milyardUSD atau jauh lebih besar dari nilai asetpada saat produksi PT. CPI yang habis pada tahun 2021 dimana hanya menyentuh angka dengan perkiraan mencapai 600 juta USD.

Berdasarkan kondisi yang terjadi di Blok Rokan, maka dari itu Dewan Energi Mahasiswa Indonesia menyatakan sikap :
Negara hadir untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Blok Rokan perihal masa transisi dari PT. CPI ke Pertamina,dengan harapan PT. CPI agar lebih kooperatif dan terbuka untuk masa transisi.

Menolak rencana pembelian PI (Participating Intrest) PT. CPI oleh Pertamina yangakan membebankan pertamina sebgai BUMN dikarenakan akan menanggung beban kewajiban dan tanggungjawab dari PT.CPI

Mendesak pemerintah melalui Kementrian ESDM menyelesaikan permasalahan terkait kontaminasi tanah pada proses pengolahan minyak oleh PT.CPI

Dewan Energi Mahasiswa Indonesia akan mengawal sampai tuntas transisi pengelolaan dari Chevron ke Pertamina demi kemakmuran rakyat Indonesia (Red)

  • Bagikan

Comment