Kajian Fraksi PDIP, Anggaran Covid-19 Indramayu Harus Naik Rp100 Milyar

  • Bagikan
Haji Abdul Rohman, SE, MM: Covid-19 Di Kabupaten Indramayu Belum Masuk Kategori KLB (Foto.Red)

Tanganrakyat.id, Indramayu-Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, telah melakukan kunjungan lapangan dan melakukan kajian analisa baik menyangkut kesiagaan tenaga medis maupun dampak dari Covid-19 yang bersentuhan dengan lapisan masyarakat, perlu dilakukan peningkatan anggaran minimal Rp100 miliar.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Rahman, mengatakan, hasil kunjungan lapangan anggota DPRD Kabupaten Indramayu selama ini, telah menemukan beberapa hal yang patut untuk segera dilakukan support anggaran oleh Pemkab Indramayu berkaitan dengan penanggulangan dan pencegahan Covid-19.

Rencana anggaran yang sudah di flot sebesar Rp50 miliar, dinilai masih kurang dari harapan kondisi dilapangan terutama bagaimana 49 Puskesmas mampu menjalankan misi kemanusiaan ini dengan baik, apalagi menyangkut perhatian Pemkab Indramayu terhadap warga terdampak serta membaca keluhan warga yang terlalu banyak mereka belum tercover oleh program bantuan baik dari pusat maupun Pemprov Jabar.

“Asumsi kami, jika per Puskesmas disediakan anggaran Rp350 juta sama halnya dengan menangani 8 ODP, masih sangat riskan dan perlu ditambah setara Rp500 juta,” ujarnya.

Dengan dinaikkan anggaran bagi 49 Puskesmas, sudah memprediksi lonjakan jika kondisi Covid-19 yang sedang berjalan saat ini sangat memburuk dan perlu dilakukan antisipasi Pemkab Indramayu guna tanggap darurat serta perubahan status lainnya. Maka Fraksi PDI Perjuangan Indramayu, memandang perlu mendorong, agar Pemkab Indramayu merubah rencana alokasi anggaran penanggulangan Covid-19 dinaikkan minimal Rp100 miliar.

“Karena sumber potensi pendapatan dari refocusing sudah sangat jelas dan ada dari beberapa pos anggaran yang bisa dialihkan, bukan hanya dari anggaran Pilkada,” tandasnya.

Menurutnya, jika anggaran Rp100 miliar yang dipersiapkan Pemkab Indramayu, maka peluang eksekutif menjawab tantangan persoalan wabah Corona dapat menekan konflik horizontal ditengah – tengah masyarakat, terutama bagaimana mengantisipasi dari dampak UMKM, PKL, Seniman, support ketahanan pangan dan lainnya. Sehingga pihaknya mendorong kepada Pemkab Indramayu angka untuk Dinkes Indramayu bisa lebih dimaksimalkan pada kisaran Rp30 milyar, selebihnya adalah untuk masyarakat terdampak dan potensi kerawanan berkepanjangan.

“Jangan sampai nanti kita membahas lagi anggaran untuk tindak lanjutnya jika masalah Covid-19 ini tidak selesai hingga Mei 2020, Jangan sampai tidak terukur atau bisa 2 kali, 3 kali pergeseran atau perubahan anggaran, ini tidak profesional,” tuturnya.

Yang lebih menjadi sentuhan Pemkab Indramayu adalah menghadapi panen raya saat ini di beberapa Dapil, maka bagaimana BUMD melalui support anggaran tersebut bisa memberikan jaminan kesejahteraan petani, melalui penyedia harga gabah yang stabil ditengah kondisi tanaman padi dengan serangan penyakit penggerek batang atau wereng, maka diyakini harga gabah petani akan anjlok.

“Ditengah wabah Covid-19 ini, petani Indramayu juga harus diproteksi dengan baik, harga stabil dan BUMD harus bisa beli gabah petani dengan harga yang tinggi,” katanya. (C.tisna)

  • Bagikan

Comment