Oknum Kontraktor, Catut Nama Sekda, Diduga Jual Paket Proyek Bodong

  • Bagikan
Oknum Kontraktor, Catut Nama Sekda, Diduga Jual Paket Proyek Bodong. (Foto. Red).

Tanganrakyat.id, Indramayu-Walaupun belum setahun tiga oknum pejabat tinggi dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu dan satu oknum kontraktor terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK terkait pengaturan proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu.

Namun tidak membuat kapok para oknum pejabat bejad dan oknum kontraktor makan uang rakyat, seperti yang dilakukan oknum kontraktor berinisial DJ warga Indramayu diduga kuat melakukan jual beli sejumlah paket proyek bersumber dari APBD.

Oknum kontraktor tersebut diduga juga telah berani menjual belikan sejumlah paket pekerjaan bodong kepada beberapa orang kontraktor lainnya bernilai milyaran rupiah.

Yang paling menariknya, dalam mencari korbannya, oknum kontraktor itu berani mencatut nama Sekda Kabupaten Indramayu RW. Hingga saat ini kasusnya masih belum selesai.

Terbukti kasus ini mulai terkuak disaat Juhar Manto salah seorang pengusaha asal Desa Terusan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, pengusaha yang sering disapa Anto tersebut, telah membongkar praktek jual beli paket proyek secara curang itu dan Anto pun memberi keterangan resmi kepada awak media di pendopo Kabupaten Indramayu, saat menunggu pertemuan antara DJ, RW Serta dirinya guna meminta pertanggung jawaban sejumlah uang yang diterima RW, melalui kepercayaannya yakni DJ, Senin (19/5/2020).

Menurit Anto, penyerahan sejumlah uang yang dibuktikan melalui kwitansi bermaterai Rp.6000.- (Enam ribu rupiah) yang di tandatangani oleh DJ pada tanggal 19 Nopember 2018 yang lalu, bernilai Rp.100.000.000,- (Seratus juta rupiah).

“Menurut DJ uang ratusan juta tersebut untuk diserahkan kepada RW, dengan janji akan di berikan sejumlah paket proyek, namun buktinya sampai saat ini paket proyek yang di janjikan tersebut belum saya dapatkan,” keluh Anto.

Proyek yang di tunggu-tunggu sekian lama belum juga didapatkan, korban (Anto) merasa dibohongi dan ahkirnya korban meminta sejumblah uang tersebut di kembalikan kepada dirinya.

Namun DJ selalu melemparkan pertanggung jawabanya kepada sekda, ” Setiap saya (Anto) minta pertanggung jawaban DJ selalu melempar ke pak RW”, keluhnya.

Hingga sampai berita ini terbit DJ dan RW belum memberikan keterangan resmi kepada awak media yang sudah mendatangi rumah DJ di wilayah Kecamatan dan Kabupaten Indramayu, yang bersangkutan tidak pernah ada di tempat, dan begitu pula saat berniat mau konfirmasi ke Sekda RW dikantornya namun yang bersangkutan tidak ada di ruang kerjanya dan tidak bisa di temui. (C.tisna).

  • Bagikan

Comment