Prawita GENPPARI, Pegunungan Alpen Model Kawasan Wisata Terintegrasi

  • Bagikan
Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi (kiri) Foto. Red

Tanganrakyat.id, Bandung Jawa Barat-“ Jika kita mendengar nama pegunungan Alpen, pada umumnya akan ingat negara Swiss karena memang selama ini pegunungan Alpen identik dengan negara Swiss. Padahal tidak demikian adanya, karena pegunungan Alpen dimiliki oleh 8 negara di Eropa. Amerika Selatan terkenal dengan pegunungan Andes yang memiliki panjang 7.000 kilometer, sementara Eropa memiliki pegunungan Alpen yang membentang sepanjang 1.200 kilometer. Meskipun panjangnya lebih pendek, tetapi pesonanya sangat luar biasa dan memanjakan mata serta fikiran. Asyik, tenang, rileks, takjub dan penuh rasa syukur pada Allah “, ujar Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi ketika mengisahkan pengalamannya menelusuri desa – desa di kawasan Arlberg kawasan pegunungan Alpen, di Bandung pada hari Minggu (21/2).

Lebih lanjut Dede menceritakan bahwa ada 8 negara yang dilewati oleh pegunungan Alpen. Mulai dari Prancis, Monako, Italia, Swiss, Liechtenstein, Jerman, Austria dan Slovenia. Di antara negara-negara itu, 28,7 persen pegunungan Alpen berada di Austria, 27,2 persen terletak di Italia, 21,4 persen berada di Prancis dan 13,2 persen terletak di Swiss. Artinya kawasan pegunungan Alpen yang dimiliki oleh negara Swiss itu sebenarnya lebih kecil dibandingkan dengan Austria atau Italia. Puncak tertingginya adalah Mont Blanc. Dalam bahasa Prancis, Mont Blanc artinya gunung putih karena keberadaan lapisan salju yang menutupi puncaknya. Ini adalah titik tertinggi pegunungan Alpen sekaligus yang tertinggi di Eropa, dengan ketinggian 4.809 meter di atas permukaan laut. Letaknya berada di Prancis. Gunung-gunung yang ada di pegunungan Alpen terbentuk selama puluhan juta tahun saat lempeng tektonik Afrika dan Eurasia bertabrakan. Akibatnya, batuan sedimen laut naik dan menjadi pegunungan. Ujarnya.

“ Jika kita ingin menikmati pegunungan Alpen masuk dari negara Swiss, maka salah satu kawasan yang sangat menarik dan banyak dikunjungi wisatawan adalah the Matterhorn yang merupakan gunung yang sudah terkenal di tingkat dunia, namun gunung ini bukan gunung tertinggi di Swiss. Berlokasi di puncak Alpen Pennine, tak jauh dari Kota Zermatt, Klein Matterhorn terkenal sebagai destinasi olahraga musim dingin dunia. Pengunjung yang datang ke tempat wisata di Swiss sini biasanya melakukan ski atau pendakian di lerengnya yang dibuka sepanjang tahun. Kereta gantung di sini merupakan yang tertinggi di dunia dan melintasi perbatasan antara Swiss dan Italia, atau yang disebut dengan Piccolo Cervino. Kereta gantung bernama Matterhorn Glacier Ride ini bisa ditumpangi turis dari kota Zermatt ke puncak Klein Matterhorn “, ungkap Dede.

Namun jika kita ingin masuk pegunungan Alpen dari negara Austria, salah satu yang sangat menakjubkan adalah masuk dari wilayah Arlberg yang merupakan gugusan desa yang menakjubkan, dan dikelilingi oleh pesona pegunungan Alpen nan menawan. Tempat ini adalah salah satu hamparan alam terbaik, dan juga tempat ski terbaik di dunia. Label yang pada akhirnya membuat Arlberg sebagai destinasi wisata untuk pemain ski, baik pemula maupun yang profesional. Tentu banyak pemandangan alam yang indah di Austria, tetapi akan sulit untuk mengalahkan panorama epik Lech am Arlberg, yang mungkin menjadi salah satu desa paling indah di Eropa. Desa-desa di sana tetap mempertahankan daya tarik gunung yang istimewa, contohnya sub distrik Oberlech.

Baca juga:Prawita GENPPARI Akan Adakan Pelatihan Teknik Survival Wisata Alam Bebas

“ Jika suatu saat kita berkesempatan kembali ke sana, kita bisa menikmati petualangan di alam bebas dengan hamparan salju sepanjang mata memandang. Di Arlberg, kita bisa menikmati beragam pesona desa dengan segala aktivitas rekreasi yang mengasyikkan dengan banyak cara dan dalam berbagai kondisi. Berseluncur di lapangan es alami, serta menikmati momen ice skating dengan disinari lilin yang terkenal di Lech Zürs am Arlberg yang berlangsung setiap hari Rabu. Jika kita mau, kita pasti bisa. Bayangkan terlebih dahulu, nikmati suasana imajinasinya, lalu berangkatlah untuk wujudkan impian yang sudah kita bangun. Dalam pengembangan desa wisata, desa – desa harus gigih dalam memperjuangkannya tanpa harus kaku dengan batasan wilayah administratifnya. Jika kawasan wisata pegunungan Alpen ini bisa dijadikan kawasan wisata terintegrasi 8 negara, masa desa yang satu dengan yang lain tidak bisa diintegrasikan “, pungkas Dede mengakhiri cerita di akhir pekan. (Red)

  • Bagikan

Comment