Ketua SP PBB RU VI Balongan Mogok Kerja Pekerja Pertamina Bukan Karena Potong Gaji Tapi Terkait Kedaulatan Energi Nasional

  • Bagikan
Ketua SP PBB RU VI Balongan Mogok Kerja Pekerja Pertamina Bukan Karena Potong Gaji Tapi Terkait Kedaulatan Energi Nasional (Foto: Red)

Tanganrakyat.id, Indramayu-Rencana aksi mogok kerja tetap akan dilaksanakan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) pada 29 Desember 2021 sampai dengan 7 Januari 2022. Aksi tersebut tetap dilaksanakan meski manajemen PT Pertamina (Persero) batal memotong gaji karyawan.

Aksi ini dilaksanakan di seluruh wilayah kerja PT Pertamina (Persero) holding dan Subholding, termasuk di Balongan, Indramayu.

Ketua SP PBB RU VI Balongan, Tri Wahyudi, SE mengatakan, walau pemotongan gaji karyawan dibatalkan, pihaknya tetap akan melakukan aksi mogok kerja sesuai dengan arahan Presiden FSPPB.

“Ada beberapa tuntutan, bukan soal pemotongan gaji saja, ini lebih ke kedaulatan energi nasional,” ujar Tri Wahyudi (27/12/2021) atau lebih dikenal dengan Pak Ketum.

Menurut Tri Wahyudi, FSPPB tidak pernah demo soal kesejahteraan, tapi lebih kepada kedaulatan energi nasional.

Kebijakan yang dibuat direktur Pertamina (Persero) dinilai para pekerja sudah mendzolimi mereka.
Sehingga tidak ada sisi kenyamanan yang diciptakan antara perusahaan dan pekerja.

“Mereka memperjuangkan diri sendiri dan kelompoknya, tapi bukan lebih kepada keamanan pekerja dan jauh dari kedaulatan energi nasional,” tegas Pak Ketum.

Sedikitnya, dalam surat tersebut pemberitahuan yang dibuat FSPPB, ada 5 poin tuntutan yang dituntut para pekerja, diantaranya tidak tercapainya kesepakatan untuk melakukan perjanjian kerja bersama (PKB) di PT Pertamina (Persero) antara pengusaha dan pekerja yang diwakili FSPPB.
Pengusaha dan pekerja yang diwakili FSPPB gagal melakukan perundingan, tidak adanya itikad baik dari direktur utama untuk membangun industrial peace atau hubungan kerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan.
Tidak diindahkannya berbagai upaya damai yang sudah ditempuh oleh FSPPB, dan diabaikannya tuntutan kepada Menteri BUMN RI untuk mengganti pimpinan atau direktur utama PT Pertamina (Persero) dengan yang lebih baik.

“Jadi tidak hanya Balongan, tapi semuanya, kalau di Balongan ada sekitar 1.100 pekerja yang mogok kerja,” ujar dia.

Baca juga: PKB Gagal, Pekerja Pertamina yang tergabung dalam FSPPB Segera Mogok Kerja

Seperti diketahui, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebelumnya menegaskan, rencana pemotongan gaji karyawan Pertamina tidak jadi dilakukan.

Hal ini dikatakan Ahok usai bertemu dengan dewan direksi Pertamina pada Kamis (23/12/2021) yang lalu. (Red)

  • Bagikan

Comment