DKI Gelar Diskusi dengan Tema “Tari Topeng: Sublime and Festivity

  • Bagikan
DKI Gelar Diskusi dengan Tema “Tari Topeng: Sublime and Festivity (Foto: Red)

Tanganrakyat, Indramayu – Dewan Kesenian Indramayu (DKI) gelar diskusi dengan mengangkat tem “Tari Topeng: Sublime and Festivity” bersama Supali Kasim (Seniman Indramayu), Aerli Rasinah (Ketua Sanggar Tati Topeng Mimi Rasinah), dan Dedi Musashi (Ketua PWI Indramayu). Dihadiri oleh puluhan seniman dan perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispara), Dinas Parawisata, dan Perusahaan Daerah Air Mineral (PDAM) kabupaten Indramayu. Bertempat di Beranda Gedung Mama Soegra, Kabupaten Indramayu pada Sabtu, (06/08/2022).

Ketua DKI, Ray Mengku Sutentra, mengatakan bahwa tema yang diangkat “Tari Topeng: Sublime and Fastivity” ini adalah sebagai gagasan untuk merayakan hari jadi Indramayu.

“Bicara tentang keluhuran tari topeng. Bagaimana tari topeng dengan keluhurannya, dengan historinya, bagaimana sumbangsih terhadap peradaban manusianya. Kemudian, fastivity itu untuk festival perayaan yang kemungkinan atau digagas untuk nanti dihelat di hari jadi Indramayu,” kata Ray.

Ray mengatakan bahwa ini adalah sebagai langkah awal untuk kesiapan Tari Topeng di hari jadi Indramayu. Karena rencananya akan dilaksanakan rekor muri enam ribu satu Tari Topeng.

“Seberapa penting kah Tari Topeng ini digelar dan disajikan ke masyarakat secara besar-besaran. Seperti yang dibicarakan tadi akan dilaksanakan rekor muri enam ribu satu Tari Topeng,” ungkap Ray.

Kedepannya setelah acara ini akan diadakan workshop dan pelatihan untuk para penari topeng. Untuk mempersiapkan itu, pihak DKI rencananya akan melibatkan sekolah-sekolah di kabupaten Indramayu.

“Secara teknis belum dipersiapkan, kalau ingin melibatkan sekolah-sekolah mencari enam ribu satu itu kan susah. Ngumpulin kepala sekolah, belum. Makanya acara ini dibuat untuk menekan dan nemberi penegasan ke mereka nih. Sebenarnya jadi ngga? Kalau memang jadi, segera dipersiapkan,” tutur Ray.

Ketua DKI periode 2022 – 2025 ini berharap agar pemerintah agar benar-benar fokus menindaklanjuti gagasan rekor muri Tari Topeng ini. Kemudian penampilan itu bukan hanya soal euforia belaka akan tetapi benar-benar ada tindak lanjutnya seperti pembinaan terhadap sanggar-sanggar dan generasi yang mencintai Tari Topeng serta menjadikan Tari Topeng itu  sebagai ruh tradisi di Indramayu.

Baca Juga: Untuk Melestarikan KesenianTradisional Indramayu DKI Adakan Pagelaran Seni

Sementara itu, Aerli Rasinah Ketua Sanggar Tati Topeng Mimi Rasinah salah satu narasumber Beranda DKI mengatakan bahwa Tari Topeng ini menjadi ciri khas seni di kabupaten Indramayu.

“Intinya Indramayu ingin membawa sendiri di seni Tari Topeng. Karena memang yang dibahas tadi, Indramayu pasti ada ujungnya Cirebon. Jadi mungkin pemimpin kita, bupati Nina itu ingin Indramayu punya ciri khas sendiri, mungkin itu. Jadi pada akhirnya (bupati) mencetuskan enam ribu satu Tari Topeng. Satunya nanti ibu bupati yang nari,” kata Rasinah.

Rasinah berharap agar para seniman saling mendukung program bupati itu. Agar kedepannya Indramayu punya identitas Tari Topeng.
(MTH/HZ)

  • Bagikan

Comment