Human Initiative Bersinergi Dengan  F-PRB, Serta BPBD Gelar Workshop Meminimalisir Dampak Bencana Gagal Teknologi

  • Bagikan
Human Initiative Bersinergi Dengan F-PRB, Serta BPBD Gelar Workshop Meminimalisir Dampak Bencana Gagal Teknologi (Foto : Supardi)

Tanganrakyat.id,  Indramayu – Guna meminimalisir ataupun mengupayakan  paling kecil korban baik jiwa maupun harta benda akan  bencana non alam
lembaga kemanusiaan Human Initiative (HI) bersama F-PRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) juga BPBD daerah Kabupaten Indramayu Jawa Barat menyelenggarakan  “Workshop Pemuda Tangguh Bencana” di Aula Desa Sukaurip Kecamatan Balongan yang notabene sebagai penyangga PT KPI RU VI Balongan yang berlangsung selama 3 hari dari Jum’at-Minggu 10 s/d 12 /2023.

“Workshop Pemuda Tangguh Bencana” dihadiri Subur Rojinawi Excutive Disaster Risk Management dari Human Initiative (HI), Jajaran Pengurus F-PRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Kabupaten Indramayu, Wakil Ketua 1 : Ns. Asmadi, M.Kep.,Sp.Kep.Kom, Sekretaris 2 : Ns. Lina Rahmawati, S.Kep., M.Kep., Bendahara 1 : Kang Supardi, A.Md., dari unsur BPBD Ismail Husni serta Pamong Desa Sukaurip bersama peserta “Workshop Program Pemuda Tangguh Bencana”.

Subur Rojinawi Excutive Disaster Risk Management dari Human Initiative (HI), kepada awak media memaparkan organisasi kemanusiaan kami bersinergi dengan F-PRB dan juga BPBD telah mengadakan workshop “Pemuda Tangguh Bencana” di 2 Desa yaitu Desa sukaurip dan Desa Balongan.

“Kita tentu tau 2 desa itu berdekatan langsung dengan BUMN PT KPI RU VI Balongan disini kita ingin mengetahui juga kapasitas atau kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana non alam seperti kebocoran Tangki ataupun kebakaran, lebih sering disebut bencana kegagalan teknologi,” ujar subur Rojinawi, Minggu ,(12/2).

Baca juga  :

F-PRB Kabupaten Indramayu Susur Sungai Cimanuk Untuk Mitigasi Bencana

Lebih lanjut Subur, mengharapkan agar masyarakat khususnya Pemuda Sukaurip dan Balongan ini paham akan ancaman dan risiko ini, sehingga jika ada bencana atau suatu kejadian pemuda dan masyarakat tangguh dan siap untuk selamat.

Workshop Pemuda tangguh Bencana yang berlangsung di Aula Desa Sukaurip (Foto : Red)

“Jadi kita juga berharap masyarakat sendiri tidak tergantung dari pemerintah atau instansi lain tapi bagaimana pemerintah desa  tangguh atau tanggap terhadap bencana sehingga tahu apa harus dilakukan ketika bencana gagal teknologi terjadi,” ujar  Subur.

Ns. Asmadi, M.Kep.,Sp.Kep.Kom WK 1 F-PRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Kabupaten Indramayu saat sebagai salahsatu narasumber Workshop mengatakan, penguatan kapasitas masyarakat dalam meminimalisir dampak bencana sangat penting.

“Terutama adalah kemampuan dalam melakukan penanganan atau pertolongan pertama pada warga yang mengalami kondisi kegawatdaruratan. Prinsip yang penting dalam memberikan pertolongan pertama yaitu harus tenang, tidak tergesa-gesa dalam melakukan tindakan, amankan korban dan lingkungan serta diri penolong,” ucap Asmadi.

Kang Supardi dari F-PRB menambahkan upaya pengurangan risiko bencana yang paling efektif adalah dengan meningkatkan kapasitas masyarakat terhadap bencana seperti yang dilakukan melalui worshop saat ini, peserta diharapkan paham akan kesiapsiagaan masyarakat jika terjadi bencana, sistem peringatan dini, dan infrastruktur mitigasi.

“Adapun worshop mitigasi bencana ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dini kepada masyarakat dari bencana baik karena gagal teknologi maupun dari alam,” ujar Kang Supardi.

Lain halnya dengan Ismail Husni dari unsur BPBD menyebutkan dengan adanya kegiatan NGO Human Initiative, F-PRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana), serta BPBD kegiatannya sangat bermanfaat dan semua materi dari F-PRB sampai BPBD  dalam penanganan bencana di Desa Sukaurip adalah salah satu contoh karena termasuk wilayah yang punya potensi bencana non alam atau kegagalan teknologi dalam penguranhan risk bencana dimana bencana tersebut mempunyai risk yang sangat besar terutama korban jiwa untuk itu dengan adanya kegiatan ini sangat bermanfaat untuk merencanakan sisytem evakuasi dan mengkoordinir masyarakat dalam evakuasi menuju titik kumpul.

Penulis: Supardi Editor: Yul
  • Bagikan

Comment