Tanganrakyat.id , Mandailing Natal – Dakwah adalah segala bentuk kegiatan (tindakan, sikap, dan ucapan) yang mengajak orang melakukan kebaikan dan meninggalkan yang tidak baik. Mengajak atau menyerukan kebaikan tidak hanya melalui metode pendidikan seperti; ceramah di mimbar, mengajar di lembaga pendidikan dan forum sejenisnya. Tapi berdakwah dapat dilakukan dengan semua yang hal yang dikerjakan. Misalnya: menasehati teman, saudara, maupun kolega untuk meninggalkan hal-hal yang tidak baik dan seterusnya mengajak mengerjakan hal yang baik sesuai ajaran agama. Dan cara menyampaikannya bisa secara langsung atau melalui media (perantara)
Media banyak ragamnya. Bisa melalui media massa (cetak, elektronik, digital yang berbadan hukum) atau semacam brosur, buletin, tabloid, dan seruan lain melalui media tulis.
Wartawan, sejatinya adalah salah satu profesi mulia yang paling tepat menjadi pendakwah. Secara tugas, wartawan sehari-hari menyampaikan informasi ter-verifikasi, dan itulah yang disebut sebagai berita. Bukan informasi yang didapat begitu saja lalu disiarkan ke publik. Tapi wartawan sesungguhnya wajib menjalankan tugas jurnalistiknya dengan memverifikasi atau memastikan kebenaran soal informasi yang didapatnya melalui investigasi, chek and re-chek. Sehingga informasi yang disampaikan ke publik itu benar terjaga akurasi data, fakta, dan keterangannya. Karenanya wartawan bisa disebut sebagai pendakwah, yaitu orang yang turut menyiarkan kebenaran.
Di sisi lain, wartawan perlu memperkuat sisi dakwah, tidak hanya sebagai penyampai kebenaran informasi, tetapi perlu ditambah dengan penyampai kebaikan dan menyerukan orang lain melalukan kebaikan.
Baca Juga :
SMSI Madina Berbagi Nasi Kotak ke Jemaah Masjid
Bagi teman-teman wartawan dan pemimpin media massa, selain menyampaikan berita (informasi terverifikasi / sesuai KEJ) alangkah baiknya kita sama-sama membuka ruang dakwah. Seperti mencari narasumber yg berkompeten untuk menyerukan kebaikan-kebaikan melalui perantara media massa kita. Sehingga hal-hal baik itu sampai ke publik, lalu ia jalankan, seterusnya kita harapkan publik yang membaca kebaikan itu menyampaikannya kepada orang lain. Secara berantai, pesan kebaikan itu tersiar kepada seluruh masyarakat.
Pun dengan para netizen (pengguna media sosial, seperti: facebook, instagram, X: dulu twitter, dan media sosial lainnya). Mari sama-sama kita manfaatkan media sosial untuk menyerukan hal-hal kebaikan.
Oleh: Muhammad Ridwan Lubis
Ketua PWI Kab. Madina||| mahasiswa magister ilmu komunikasi dan penyiaran UIN Syahada
Comment