Jakarta, tanganrakyat.id – Ikatan Wartawan Online (IWO) mengguncang publik dengan desakan keras kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa Sayfa Auliya Achidsti, Vice President (VP) PT PLN (Persero). Pasalnya, pejabat yang masuk melalui jalur professional hire (Prohire) ini diduga kuat melakukan pembohongan publik terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN).
“LHKPN adalah kewajiban, dan setiap pejabat harus jujur melaporkannya. Bagaimana mungkin seorang pejabat PLN seperti Sayfa, yang telah bergabung sejak 2021 dengan gaji hampir Rp 100 juta per bulan, hanya memiliki LHKPN sebesar Rp 650 juta?” ungkap Yudhistira dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Kejanggalan semakin mencolok karena LHKPN dengan nilai tetap itu dilaporkan pada tahun 2022 dan 2023. “Ini jelas pembohongan publik. Masa kekayaannya sama selama dua tahun berturut-turut? Apa dia tidak punya penghasilan? Ke mana gaji besar itu?” tanya Yudhistira.
Yudhistira menyoroti kedekatan Sayfa dengan Dirut PLN Darmawan Prasodjo, yang membuatnya memiliki pengaruh besar. “Informasi yang kami terima, kasus uang PLN puluhan miliar yang ditangani Kortas Tipikor Polri, termasuk proyek yang dikelola Sayfa,” ujarnya.
Selain itu, IWO menengarai adanya monopoli proyek oleh PT Diwangsa Nyala Kreatif (DNK) di Direktorat Retail & Niaga dan PLN Icon Plus, yang diduga melibatkan campur tangan Sayfa. “Kami harap KPK tidak mau dibohongi. Jika Sayfa tidak mampu menjalankan kewajibannya, sebaiknya mundur, atau Darmawan Prasodjo mencopotnya. Kami akan segera melaporkan kasus ini ke KPK,” tegas Yudhistira.
Sayfa Auliya Achidsti, yang dikenal sebagai penulis dan orang dekat Dirut PLN, diangkat sebagai VP Komunikasi Perubahan sejak 2021. Dengan gaji di atas Rp 80 juta, ia mendapat fasilitas setara Dirut, menimbulkan pertanyaan tentang perbedaan remunerasi dengan pegawai organik.
Selain itu, Sayfa juga menjabat sebagai Komisaris di PT Sinergi Properti Pratama. Namun, gaya hidup mewahnya berbanding terbalik dengan LHKPN yang dilaporkannya. Pada 2022 dan 2023, kekayaannya hanya tercatat Rp 650 juta, meliputi tanah di Bantul dan kas.
Baca juga:
Aksi Heroik Dirut PLN di Tengah Banjir Bekasi: Pencitraan atau Ketulusan?
Respons Bungkam dari Pihak Terkait
Konfirmasi berulang kali melalui WhatsApp kepada Sayfa Auliya Achidsti, Dirut PLN Darmawan Prasodjo, dan Direktur LHC Yusuf Didi Setiarto tidak mendapat respons. Ketiganya memilih bungkam, menambah misteri di balik dugaan pembohongan publik ini.
Comment