Indramayu, tanganrakyat.id – Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI, Dr.Ir. Dede Farhan Aulawi, S,H, M.M ,CHT., menyerukan reinterpretasi makna Resolusi Jihad dalam Seminar Kebangsaan “Spirit Resolusi Jihad” yang diadakan di Aula Kemenag Indramayu pada 10 November 2025.
Di hadapan 108 peserta dari berbagai kalangan muda dan institusi termasuk SMK Taruna, Polres, UNWIR, dan GP Ansor Dede Farhan menegaskan bahwa semangat kepahlawanan hari ini harus diwujudkan dalam bentuk perjuangan melawan penjajahan gaya baru.
Motivator Kebangsaan ini menjelaskan bahwa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dikeluarkan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari adalah fondasi moral dan spiritual yang menjadikan mempertahankan kemerdekaan sebagai fardhu ‘ain (kewajiban individual) setiap Muslim.
”Makna terdalam dari keluarnya Resolusi Jihad bukan semata pada perintah untuk berperang, tetapi pada nilai spiritual dan nasionalisme yang dikandungnya. Ia menunjukkan bahwa agama dan cinta tanah air bukan dua hal yang bertentangan, melainkan saling menguatkan,” ujar Dede Farhan Aulawi. Senen Legi (10/11).

Menurutnya, semangat perlawanan heroik yang memuncak pada pertempuran 10 November di Surabaya adalah buah langsung dari fatwa ulama tersebut.
Jihad Kekinian: Melawan Kolonialisme Gaya Baru
Namun, dalam konteks masa kini, Dede Farhan Aulawi menekankan bahwa medan jihad telah bergeser.
”Ancaman penjajahan telah berubah bentuk, dari kolonialisme militer menjadi kolonialisme ekonomi, budaya, dan digital,” tegasnya.
Oleh karena itu, semangat jihad yang ditanamkan para ulama dan santri harus dihidupkan kembali dalam perjuangan yang lebih relevan:
Jihad dengan Ilmu: Melawan kebodohan dan keterbelakangan.
Jihad dengan Integritas: Melawan korupsi dan ketidakadilan sosial.
Jihad dengan Kerja Nyata: Membangun bangsa dari berbagai sektor.
Baca juga:
Acara yang mempertemukan unsur pendidikan, kepolisian, keagamaan, dan pemuda ini ditutup dengan pesan yang mendalam. Dede Farhan mengingatkan para peserta, yang merupakan representasi generasi muda penerus bangsa, untuk tidak melupakan sejarah.
”Resolusi Jihad adalah simbol kebangkitan kesadaran nasional dan spiritual bangsa Indonesia. Ia menegaskan bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, tetapi hasil dari keberanian moral untuk menegakkan kebenaran dan keadilan,” pungkasnya.
“Semangat jihad itu harus terus dijaga agar bangsa ini tidak kehilangan arah dan jati dirinya di tengah tantangan zaman.”
Kehadiran Dede Farhan Aulawi sebagai narasumber diharapkan mampu menyalakan kembali jiwa kepahlawanan di kalangan generasi muda Indramayu, mengubah semangat perang fisik menjadi semangat pembangunan dan integritas.













Comment