Nusa Tenggara Barat, tanganrakayat.id – Maraknya penangkapan kasus narkoba di Lombok Barat dalam sebulan terakhir menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk GPAN (Gerakan Peduli Anti Narkotika).
Ketua Umum GPAN, Mursidin, menyoroti kerasnya perintah dan instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait penanganan narkoba, yang bahkan dimasukkan dalam program 7 Des percepatan untuk penuntasan bersama. Minggu Wage (16/2).
Mursidin menyayangkan maraknya kasus narkoba di Lombok Barat, yang menurutnya sudah mencapai hitungan kilogram dalam satu bulan terakhir. Ia khawatir akan hancurnya Generasi Emas NTB akibat masalah ini. Menurutnya, Lombok Barat menjadi pasar bagi kurir dan pengedar narkoba, yang menandakan banyaknya pengguna narkoba di wilayah tersebut.
Ia mempertanyakan peran pemangku kebijakan yang dianggap tutup mata dan apatis, padahal Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan pembuatan program pencegahan narkoba berbasis masyarakat di masing-masing daerah. GPAN sendiri sudah sejak 5 tahun lalu menyuarakan masalah ini.
Mursidin juga menyoroti kasus narkoba yang diduga bersarang di Lapas Kelas II A Lombok Barat. Ia heran bagaimana narkoba bisa lolos masuk ke dalam lapas dengan penjagaan yang ketat. Bahkan, ada informasi dari pengakuan tersangka yang sudah divonis pengadilan bahwa narkoba yang mereka dapat berasal dari dalam lapas.
Dalam waktu dekat, GPAN akan mengadakan hearing dengan Kemenkumham dan Kemenkumham NTB untuk mempertanyakan masalah ini. Mereka bahkan akan meminta pencopotan Kepala LP Kelas II Kuripan. Jika tuntutan mereka tidak direspon, GPAN berencana menggelar aksi di Kemenkumham Pusat.
Baca juga:
Rumah Mewah di Bekasi Digerebek, Polisi Tangkap Bandar Narkoba
Berita ini menyoroti masalah narkoba yang serius di Lombok Barat dan upaya GPAN untuk menindaklanjutinya. Aksi yang akan mereka gelar di Kemenkumham Pusat menjadi sorotan menarik, menunjukkan keseriusan mereka dalam memberantas narkoba.
Comment