Gunung Kidul, tanganrakyat.id – Sebanyak 19 siswa di Kapanewon Semin, Gunungkidul, diduga keracunan setelah menyantap hidangan dari program makan bergizi gratis yang baru dimulai pada Senin, 15 September 2025. Peristiwa ini terjadi di beberapa sekolah, termasuk SDIT Dian Insani.
Menurut Santoso, Sekretaris Yayasan Dian Insani, ada sepuluh siswa di sekolahnya yang mengalami mual dan pusing usai menyantap hidangan tersebut. Para siswa, yang berasal dari kelas 3, 4, dan 6, langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
”Langsung kami bawa ke puskesmas. Alhamdulillah siangnya sudah terobati, sorenya sudah boleh pulang,” kata Santoso. Ia menambahkan, semua siswa yang terdampak sudah kembali beraktivitas normal dan masuk sekolah pada keesokan harinya.
Kejadian serupa juga dilaporkan di sekolah lain. Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan bahwa total ada 19 siswa yang diduga keracunan. Rinciannya, 15 siswa dari tingkat SD, 3 siswa SMP, dan 1 siswa SMA.
Untuk memastikan penyebabnya, tim penyelidik telah mengambil sampel makanan sisa, termasuk nasi, tumis wortel, melon, semur tahu, ayam karage, dan minuman. Sampel ini sudah dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Yogyakarta untuk diuji.
Pihak sekolah dan penyedia makanan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), telah berkoordinasi. Santoso menyebutkan bahwa penyedia berjanji akan memperbaiki kualitas hidangan yang disajikan. Selain itu, penyedia juga memberikan multivitamin kepada para siswa yang menjadi korban.
Santoso juga memberikan masukan terkait waktu pengiriman makanan. Menurutnya, hidangan yang dikirim sekitar pukul 08.00 WIB terasa kurang ideal karena harus segera disantap.
Baca juga:
Ia menyarankan agar makanan bisa dikirim lebih pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, agar lebih sesuai dengan jadwal sarapan siswa.
Comment