Korban Terus Berjatuhan! Modus Cepat Kerja ke Australia Berakhir Penipuan, Dua Warga Cirebon-Indramayu Terlilit Utang Puluhan Juta

  • Bagikan
Diduga oknum penyalur tenaga kerja bernama Uum, warga Desa Lemah Ayu, Kecamatan Kertasemaya, Indramayu (Foto: Red)

Indramayu, tanganrakyat.id – Iming-iming proses kerja ke luar negeri yang cepat dan gaji menggiurkan membuat dua warga, Kusnali dari Babakan Cirebon dan Rasini dari Tegal Girang Indramayu, harus menelan pil pahit. Keduanya terperdaya dan mendaftarkan diri sebagai calon pekerja lapangan melalui oknum penyalur tenaga kerja bernama Uum, warga Desa Lemah Ayu, Kecamatan Kertasemaya, Indramayu.

​Kusnali, demi mengubah nasib anaknya, nekat mengambil utang di bank yang ditanggung orang tuanya. Berawal dari rasa saling percaya, ia mendaftar melalui Rasini, yang ternyata juga tergiur oleh tawaran kerja ke Australia yang disampaikan oleh Saidin, yang belakangan diketahui juga merupakan korban penipuan Uum.

​Sejak tawaran bujuk rayu bekerja ke Australia ini muncul pada tahun 2024, Kusnali dan Rasini sudah menunggu hampir satu tahun. Namun, yang didapat hanyalah janji-janji manis dan waktu yang terus diulur tanpa kejelasan pasti.

​Rasa kecewa Kusnali semakin memuncak karena ia telah mempertaruhkan pekerjaan lamanya sebagai pekerja SPBU demi kesempatan ke Australia. Kini, ia terpaksa menjadi buruh serabutan hanya untuk membayar cicilan utang bank yang jumlahnya tidak sedikit.

Baca juga:

TN Warga Majakerta Indramayu Ketipu Uang Rp 6.000.000 Oleh Kelompok Jaringan Lintas Negara

​Kusnali berharap masih ada etika baik dari Uum untuk segera mengembalikan uang hasil utang di bank sebesar Rp 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah). Ia baru menyadari bahwa visa kerja ke Australia yang dijanjikan itu fiktif.

​Oknum Uum Dilaporkan ke Polisi
​Saidin, yang juga turut menjadi korban penipuan Uum, mengungkapkan kekesalannya saat dihubungi via telepon.

​”Saya juga korban dari Uum. Uum sudah saya laporkan ke pihak yang berwajib Polres Indramayu dengan unsur penipuan dan penggelapan uang,” tegas Saidin. Jum’at  (21/11/2025).

​Para korban kini meminta bantuan agar keberadaan Uum, yang sudah lepas dari tanggung jawab, dapat ditemukan. Nomor kontak Uum sudah tidak aktif, dan lokasi tempat tinggalnya sulit dilacak.

​Saidin berharap Uum segera ditemukan dan dapat mengembalikan semua uang yang telah ditipu dari orang-orang yang tergiur oleh mulut manisnya.

Penulis: NDA.Yaya
  • Bagikan

Comment