Tanganrakyat.id , Indramayu – Untuk mencegah sejak dini pekerja terpapar idiologi radikalisme PT KPI (Kilang Pertamina Internasional) Unit VI Balongan mengadakan sosialisasi penanggulangan terorisme dan radikalisme yang difasilitasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Nasional Terorisme (BNPT) selama 4 hari berturut-turut dari hari Selasa sampai dengan Jumat tanggal 3 s/d. 6 Oktober 2023 di Gedung Persatuan Wanita Patra (PWP) Perumahan Bumi Patra Indramayu dengan total 8 batch.
Sosialisasi disampaikan langsung oleh Direktur Deradikalisasi BNPT RI Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, SE., M.M. Materi yang disampaikan mengenai Perkembangan Radikalisme – Terorisme dan Strategi Penanggulangannya.
“Pancasila memang bukan agama dan tidak untuk menggantikan agama, namun Pancasila adalah dasar dan ideologi negara pemersatu bangsa Indonesia yang digali dari nilai-nilai luhur agama dan budaya Nusantara.
Baca juga :
Presiden Jokowi Bahas Upaya Penguatan Kerja Sama Pemulihan Ekonomi dengan PM Singapura

Dengan demikian, Pancasila sangat sesuai dengan syariat agama sehingga mampu mempersatukan pluralitas bangsa dan mencegah potensi konflik dan perpecahan di tengah maraknya infiltrasi ideologi transnasional di era asimetris war”, ujar Direktur Deradikalisasi BNPT ini yang biasa juga dipanggil Gus Jenderal ini.
Baca juga :
Tragedi Mumbai Jangan Terulang, Aksi Terorisme Merusak Demokrasi
Disisi lain Pjs. Manager Human Capital RU VI Balongan, Gustian Quddus menyampaikan selama 4 hari pekan pertama Oktober ini sebanyak 874 Pekerja setara dengan 94% populasi PT KPI Unit VI Balongan telah mengikuti kegiatan tersebut.
“Pelaksanaan Sosialisasi ini sebagai bentuk Penerapan Regulasi Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pedoman Perlindungan Sarana dan Prasarana Objek Vital yang Strategis dan Fasilitas Publik dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme di lingkungan Sub Holding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional,” ujar Gustian Quddus, Jum’at (6/10/2023) disela – sela acara sosialisasi.
Masih menurut Gustian Quddus Pekerja PT KPI khususnya Unit VI Balongan harus memahami permasalahan radikalisme atau terorisme yang ada di Indonesia adalah persoalan serius apalagi kita bekerja di obyek vital nasional.
Baca juga :
Wujudkan Militansi Prajurit, TNI Tangkal Radikalisme
“Kita berharap, agar Pekerja PT KPI RU VI juga peduli terhadap bahaya ancaman radikalisme dan terorisme tersebut, karena merupakan paham yang bisa merusak negara dan ketentraman publik serta membahayakan hak asasi manusia lainnya. Untuk itu kita semua harus berperan aktif dalam pencegahan gerakan radikalisme, yang dimulai dari lingkungan terkecil kita masing-masing,” tutup Gustian Quddus.













Comment