Misteri PETI Kotanopan: Siapa di Balik Aktivitas Ilegal Itu? 

  • Bagikan
Misteri PETI Kotanopan: Siapa di Balik Aktivitas Ilegal Itu? (Foto: Red)

Madina, tanganrakyat.id – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Kotanopan, Mandailing Natal (Madina) kembali memicu kekhawatiran masyarakat luas, khususnya yang berada tepian Sungai Aek Kapesong, Jambur Tarutung dan Lapangan Manja.

Meskipun sebelumnya Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, melalui Kasi Humasy, Iptu Bagus Seto, SH, berjanji melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas ilegal tersebut, namun mereka tetap beroperasi hingga saat ini.

Fakta yang ditemukan di lapangan, hingga malam ini, Minggu (05/01/2025) aktifitas ilegal tersebut masih terus bebas beroperasi.

Akibatnya, sejumlah reaksi masyarakat pun bermunculan dan mengaku, para mafia PETI ini tidak ada takutnya dengan peringatan dari Kepolisian.

Bahkan, timbul pertanyaan di benak masyarakat, siapakah sebenarnya oknum yang membackup aktifitas PETI Kotanopan ini ?, kemanakah personil Polsek Kotanopan dan instansi terkait lainnya.

“Siapa yang membackup aktivitas PETI ini? Mengapa pihak berwenang tidak bertindak?” tanya seorang warga Kotanopan yang ingin namanya dirahasiakan.

Baca Juga:

Warga Kesal, Jalan Rusak Diubah Jadi ‘Kuburan’ di Cirebon

Sementara, jauh sebelumnya, Kapolres Madina beserta puluhan anggotanya sudah beberapa kali melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas ilegal itu, dan bahkan Kapolres pun sudah melakukan pembakaran alat penambang di lokasi agar tidak melakukan aktivasi lagi.

Namun tindakan dan himbauan pihak Kepolisian itu seolah hanya angin lalu bagi para mafia PETI yang merusak aliran Sungai untuk memperkaya diri.

Seperti informasi yang dihimpun wartawan, saat ini aktifitas PETI dengan alat berat itu terus beroperasi siang dan malam, bahkan di waktu malam alat berat jenis Ekskavator semakin banyak dilokasi.

Baca juga:

Menghadapi Tahun Baru, Polres Madina Lakukan Patroli Pengamanan

Dan oknum mafia PETI yang melakukan aktifitas di lokasi tersebut terindikasi berinisial P dan G yang diduga merupakan salah satu oknum Kepala Desa.

“Kalau siang terlihat hanya 3 unit milik P yang beroperasi, dan oknum G juga 3 unit yang beroperasi. Tetapi bila malam hari alat berat ekskavator PETI ini akan bertambah dari oknum milik H, B dan lainnya,”ungkap narasumber, Minggu (05/01/2025) malam.

  • Bagikan

Comment