“Berangkat Pekerja Migran, Pulang Jadi Juragan Kopi!” PMI Hong Kong Antusias Ikuti Workshop Pemberdayaan Bisnis Kopi

  • Bagikan
“Berangkat Pekerja Migran, Pulang Jadi Juragan Kopi!” PMI Hong Kong Antusias Ikuti Workshop Pemberdayaan Bisnis Kopi (Foto: Red)

Jakarta, tanganrakyat.id – Semangat untuk menjadi pengusaha setelah purna kerja membara di kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Hong Kong. Melalui inisiatif Kampus Kopi bekerjasama dengan Indonesian Academy, sebuah workshop pemberdayaan bertajuk “From Bean to Business” sukses digelar, membawa harapan baru bagi para pahlawan devisa.

​Mengusung tagline inspiratif: “Berangkat Jadi Pekerja Migran, Pulang Jadi Juragan”, kegiatan ini dilaksanakan secara hibrid (luring dan daring) di KOPI In Town, Pasar Pagi Mangga Dua (PaPa MaDu), Jakarta Utara, Minggu 2 November 2025.

​Waka 1 Bidang Akademik Kampus Kopi, Hayat Zainuni SH., menjelaskan bahwa ide di balik acara ini adalah memberikan wawasan konkret tentang kesiapan para PMI saat masa kontrak kerjanya selesai.
​“Diharapkan, ketika kontrak kerjanya selesai di Hong Kong, dan pulang ke kampung halamannya di Indonesia, para pekerja migran ini bisa memiliki usaha secara mandiri,” ujar Hayat.

​Menurut Hayat, langkah ini krusial agar hasil jerih payah selama di Hong Kong dapat disalurkan secara tepat, memungkinkan mereka untuk berkumpul dengan keluarga tercinta dan tidak kembali lagi bekerja di luar negeri. Usaha mandiri diharapkan mampu menopang kebutuhan keluarga.

Baca juga:

Gelar Sertifikasi Barista, UMKM Purworejo dan Indramayu Siap Naik Kelas!

​Dari Biji Hingga Peluang Bisnis Global
​Workshop ini fokus pada tema kopi, yang oleh pendiri Kampus Kopi didefinisikan sebagai Komoditi Pilihan Indonesia (KOPI). Acara diawali dengan filosofi kopi dan posisi Indonesia di dunia oleh Kang Arya, dilanjutkan dengan pemaparan mendalam tentang peluang bisnis kopi di Hong Kong. Peserta juga mendapatkan sesi praktik cara pembuatan kopi manual dan menggunakan mesin oleh Kang Arya dan MR. KOPI.

​Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh para PMI di Hong Kong, bahkan beberapa menyatakan kesiapan untuk segera menjalankan bisnis perkopian.

​Salah satunya adalah Mujiati, PMI asal Madiun yang telah 10 tahun bekerja di Hong Kong dan kini berdomisili di Batam. Mujiati bertekad membuka café di Batam. Ia terinspirasi dari tingginya minat turis dan warga lokal terhadap kopi Indonesia, yang produknya banyak dipasarkan di supermarket Hong Kong.

​Langkah Konkret: Toko Kopi Kapsul Nusantara dan Pemberdayaan Barista PMI

​Sebagai tindak lanjut, Mikhel Rudy atau MR KOPI dari Kampus Kopi merencanakan langkah kongkret untuk membuka toko dan kedai kopi kapsul Nusantara (KOPI & Beauty).

​Melihat banyaknya space kosong dan mahalnya biaya sewa pasca-Covid-19, MR KOPI siap mengajak pemilik space bekerjasama.

Inisiatif menariknya, para PMI akan diangkat menjadi Baracik (Barista Indonesia yang bisa meracik KOPI dan Wedangan Indonesia) untuk mengisi hari libur mereka.

​Kampus Kopi tidak hanya akan melatih, tetapi juga mendukung suplai material kopi kapsul, khususnya kopi Flores yang terkenal di dunia, melalui para petani binaan mereka.

​Kampus Kopi: Lembaga pemberdayaan yang fokus pada solusi bisnis di ekonomi kreatif KOPI Nusantara, didirikan oleh Mikhael Rudi, Arya Setra, Vienkan Bahreyis, dan Hayat Zainuni.

​Indonesian Academy: Lembaga Pendidikan di Hong Kong yang menaungi PMI dalam bidang Pendidikan setara SMP (Paket B) dan SMA (Paket C), serta memfasilitasi kelas jauh perguruan tinggi. Lembaga ini didirikan oleh Emy Natma, S.Sos, Endang Sri, S.Sos, dan Hayat Zainuni, SH.

Editor: Kakang Prabu
  • Bagikan

Comment