Indramayu, tanganrakyat.id – Sebuah tayangan video yang beredar viral di media sosial, menampilkan segerombolan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diduga akan terlibat aksi tawuran di jalan raya By Pass Pasar Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat (28/11/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Gerombolan siswa yang berjumlah sekitar 30 anak ini segera dibubarkan paksa oleh juru parkir Pasar Tulungagung, UUD, untuk mencegah bentrokan lebih lanjut dan mengantisipasi gangguan terhadap pengguna jalan, terutama kendaraan roda empat yang melintas.
Saat ditanyai oleh juru parkir, salah satu siswa yang tertangkap mengaku sebagai siswa dari SMP MKGR Tenajar – Kertasemaya.
Menanggapi pengakuan yang viral tersebut, Kepala Sekolah SMP MKGR Tenajar, Munawaroh S.pd (Juju), angkat bicara dan membantah kebenaran informasi tersebut. Saat ditemui di kantor sekolah pada Senin (01/12/2025), ia menegaskan bahwa siswa yang ada di tayangan video yang beredar bukanlah murid aktif di sekolahnya.
”Saya sudah mengkroscek siswa-siswi saya pada hari Jumat yang lalu, memang benar siswa sekolah kami pulang pukul 11.30. Namun, anak-anak saya tidak sampai ikutan perkelahian di jalan raya, terlebih jarak dari Desa Tenajar ke jalan raya Pasar Tulungagung cukup jauh untuk anak-anak siswa berjalan kaki,” jelas Munawaroh.
Munawaroh juga menekankan perbedaan jumlah siswa. “Siswa kami tidaklah banyak, hanya 25 siswa dari kelas 7 sampai kelas 9, sementara di tayangan tersebut ada sekitar 30-an,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah menghubungi satu per satu wali murid, khususnya siswa laki-laki, para wali murid menyatakan tidak ada satupun anaknya yang bermain sampai jauh ke lokasi kejadian.
Jebakan Atribut Sekolah Pindahan
Lebih lanjut, Munawaroh mengungkapkan kemungkinan adanya siswa pindahan yang masih menggunakan atribut sekolah lama.
”Kalau pun ada siswa yang masih mengaku siswa SMP MKGR, di tahun 2024 ada siswa kelas 8 SMP MKGR pindah sekolah di SMP NU Kertasemaya. Namun, sangat disayangkan siswa tersebut walau sudah pindah tapi masih saja menggunakan atribut pakaian sekolah SMP MKGR,” ungkapnya.
”Jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa di tayangan video tersebut tidak ada satupun murid saya yang berkeliaran,” tegas Kepala Sekolah tersebut.
Baca juga:
Kang Supardi: Sekolah Aman, Masa Depan Cerah, Wujudkan Lingkungan Belajar Bebas Bullying
Kesaksian Juru Parkir
Sementara itu, UUD, juru parkir Pasar Tulungagung, membenarkan adanya segerombolan siswa SMP pada hari Jumat, tepat saat waktu Sholat Jumat.
”Memang benar ada segerombolan siswa SMP pada hari Jumat di jam-jam pada saat waktunya Sholat Jumat. Anak tersebut pas saya tanya menjawab siswa SMP MKGR dan langsung saya suruh bubar jangan bergerombol di jalan raya,” kata UUD.
UUD menambahkan bahwa segerombolan anak tersebut bubar secara tertib dengan wajah ditutupi semua, mengindikasikan mereka menghindari identifikasi.













Comment