Sebulan Setelah Dibangun, Jaringan Irigasi di Desa Huta Tonga Rusak Parah

  • Bagikan
Sebulan Setelah Dibangun, Jaringan Irigasi di Desa Huta Tonga Rusak Parah ( Foto : SNP )

Tanganrakyat.id , Mandailing Natal – Sebulan kurang lebih setelah dibangun, pembangunan rehabilitasi irigasi di Desa Huta Tonga Kecamatan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal (Madina) rusak parah.

Pembangunan irigari persawahan masyarakat oleh Dinas Pertanian yang dikerjakan di Saba Lamo ini dibangun dengan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) 2023 dengan nilai kontrak Rp 110.208.000 yang dikerjakan oleh CV Nabila.

Menurut informasi dari sejumlah petani di yang ditemui lokasi mengatakan jika bangunan yang sudah rusak tersebut dikerjakan secara cepat, dan baru saja selesai dikerjakan sebulan yang lalu.

“Bangunan jaringan irigasi menggunakan anggaran ratusan juta rupiah ini sudah rusak parah. Puluhan meter semen cor pinggiran irigasi sudah ambruk dan retak,” kata petani. Sabtu (5/8/2023).

Selain itu, warga setempat dan petani di wilayah Barbaran juga merasa keberatan hadirnya bangunan yang tidak sesuai dengan regulasi yang ada. Pasalnya, petani merasa kesulitan air akibat terhambat bangunan ambruk.

Petani juga meminta pihak kontraktor maupun dinas pertanian memperbaiki jaringan irigasi itu karena baru terhitung hari sudah rusak dan membawa efek yang buruk bagi petani Saba Lamo.

Baca Juga :

Peduli Lingkungan, IMPATI Gelar Aksi Bersih Jumat di Desa Tanjung

“Sejak awal kami heran ada masuk bangunan yang dikerjakan begitu cepat dan hasilnya carut marut. Baru sebulan selesai dikerjakan sudah rusak, mohon diperbaiki demi kelancaran jaringan irigasi bagi petani di Barbaran,” ucap warga bernama AS Nasution, Sabtu (5/8/2023).

Petani lainnya yang ditemui media juga menyebut mereka bersyukur pemerintah memberi perhatian kepada Desa Barbaran. Akan tetapi, warga tersebut menilai bangunan jaringan irigasi itu lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

“Siapa yang tak bersyukur pemerintah memasukkan bangunan ke daerah kita, kan. Tapi maunya baguslah dikerjakan agar warga tidak kecewa. Jangan lebih memikirkan untung besar dari pekerjaan daripada memikirkan nasib para petani,” ungkapnya.

  • Bagikan

Comment