Mandailing Natal, tanganrakyat.id – Madina kembali menjadi sorotan dengan maraknya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak lingkungan.
Jaringan Masyarakat Pemantau Polisi (JAMPI) Sumatera Utara (Sumut) tak tinggal diam, melontarkan kritik pedas terhadap Kapolres Madina, AKBP Arie Paloh, SH, SIK, yang dinilai tidak serius dalam menertibkan praktik ilegal ini.
“Pernyataan Pak Dir (Dirkrimsus Polda Sumut) sudah menunjukkan ketidakseriusan seorang Kapolres dalam menertibkan kegiatan ilegal di Madina, khususnya PETI ini,” tegas Ketua JAMPI Sumut, Zakaria Rambe, SH, MH, dalam wawancara via seluler, Rabu (19/03/2025).
Zakaria menyoroti kurangnya koordinasi antara Kapolres dengan Ditreskrimsus Polda Sumut. “Seharusnya, kalau memang serius, Pak Kapolres bisa langsung berkoordinasi dengan Ditreskrimsus terkait penertiban dan penanganannya. Ini malah asyik sendiri,” sindirnya.
Lebih lanjut, JAMPI Sumut menyoroti beberapa lokasi PETI yang terkesan dibiarkan, bahkan didanai oleh residivis, seperti di kawasan Jambur Baru dan Sipogu, Kecamatan Batang Natal. “Polres tinggal melakukan verifikasi saja dari data yang disampaikan. Apalagi beberapa kegiatan PETI ini infonya berada di dekat kantor Polsek. Ini membuat marwah hukum jadi diinjak-injak oleh para pelaku ilegal,” ungkap Zakaria.
Sebelumnya, Dirkrimsus Polda Sumut, Kombes Pol Rudi Rifani, SIK, menegaskan tidak akan mentolerir aktivitas tambang ilegal di Madina. “Tidak pernah ada koordinasi dan itu segera Kami tindak tegas karena merusak lingkungan,” tegasnya.
Baca juga:
Duka Mendalam, Polres Madina Gelar Salat Gaib untuk 3 Polisi yang Gugur di Way Kanan
Kondisi di lapangan pun semakin memprihatinkan. Selain di Batang Natal, aktivitas PETI dengan menggunakan alat berat ekskavator juga terpantau di Kecamatan Kotanopan. Ratusan mesin dompeng juga beroperasi di lahan eks PT Madina Madani Mining (PT M3) di Kelurahan Tapus, Kecamatan Lingga Bayu.
Comment