Siswi SMK Muhammadiyah Kandanghaur Tertekan Tunggakan, Pilih Tak Ikut Ujian

  • Bagikan
Siswi SMK Muhammadiyah Kandanghaur Tertekan Tunggakan, Pilih Tak Ikut Ujian (Foto: Red)

Indramayu, tanganrakyat.id – Adelia Nur Safitri, siswi kelas XII SMK Muhammadiyah Kandanghaur, harus menghadapi situasi sulit. Ia memilih tidak mengikuti ujian tengah semester sejak Selasa lalu karena merasa tertekan dengan tunggakan biaya sekolah yang mencapai Rp 4,9 juta.

​Bagi Adelia, seorang anak nelayan, jumlah ini terasa sangat besar. Ia kini mengurung diri di kamarnya di Blok Kali Song, Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, ditambah ayahnya sudah tidak melaut selama setahun terakhir, membuat orang tuanya tak sanggup membayar tunggakan tersebut.

​”Kata anak saya, kartu ujiannya ditahan kalau belum dicicil, jadi sementara enggak bisa ikut ujian,” ujar Yanti, ibu Adelia. Rabu (17/9).

“Mereka bilang harus ada pembayaran dulu, saya bingung harus cari uang dari mana.”

​Sekolah Tidak Melarang, tapi Memanggil Siswa yang Menunggak
​Wali kelas Adelia, Rizky, menjelaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah melarang siswanya ikut ujian.

Namun, ia membenarkan bahwa Adelia sempat dipanggil oleh Wakil Kepala Sekolah, Ibu Ida, terkait tunggakan yang belum dibayar.

​Menurut Rizky, tunggakan Adelia sebesar Rp 4,9 juta itu sudah dihitung setelah dikurangi bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp 1,8 juta. Pihak sekolah hanya meminta agar ada pembayaran cicilan, bukan pelunasan sekaligus.

​”Kami tidak pernah melarang anak untuk ikut ujian. Hanya saja, sebelum ujian, pihak sekolah meminta siswa untuk memberitahukan ke orang tua bahwa yang bersangkutan masih memiliki tunggakan,” jelas Rizky.

​Solusi untuk Adelia dan Sekolah
​Kasus Adelia menyoroti tantangan yang dihadapi banyak keluarga di Indonesia dalam membiayai pendidikan anak mereka.

Di satu sisi, sekolah membutuhkan dana untuk operasional, namun di sisi lain, kondisi ekonomi orang tua tidak selalu memungkinkan untuk membayar.

​Meskipun sekolah menegaskan tidak ada larangan, tindakan memanggil siswa dan meminta mereka memberitahukan tunggakan ke orang tua bisa memberikan tekanan psikologis. Hal ini yang mungkin membuat Adelia merasa tertekan hingga memilih tidak ikut ujian.

Baca juga:

Razia Satpol PP Indramayu Ungkap Fakta Pendidikan yang Mengkhawatirkan, Siswa SMP Tak Bisa Membaca dan Siswa SMA Tak Paham Matematika Dasar

​Kini, nasib Adelia tergantung pada bantuan dan solusi yang bisa ditemukan, baik dari pihak sekolah maupun pemerintah daerah, agar ia bisa melanjutkan pendidikan dan mengejar cita-citanya tanpa terbebani masalah finansial.

Penulis: Kakang Prabu
  • Bagikan

Comment