Hulu Migas di Sumsel Dapat Apresiasi Pemprov Berkat Konsisten Jaga Ekosistem Mangrove

  • Bagikan
Komitmen PHE Jambi Merang bersama SKK Migas Sumbagsel dan KKKS wilayah Sumsel dalam menegaskan komitmen kolaboratif dalam menjaga dan memulihkan ekosistem mangrove (Foto: Red)

Palembang, tanganrakyat.id. – ​Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) pada 28 November menjadi momentum bagi banyak pihak untuk menegaskan kembali komitmen terhadap pelestarian lingkungan.

Di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), upaya pemulihan ekosistem yang krusial mendapatkan sorotan, khususnya di kawasan pesisir Desa Sungsang IV, Kabupaten Banyuasin. Kontribusi signifikan ditunjukkan oleh PHE Jambi Merang melalui Program Penghijauan Hulu Migas, bersinergi dengan SKK Migas Sumbagsel dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Sumsel, yang berfokus pada konservasi mangrove.

Komitmen berkelanjutan ini secara resmi diakui oleh Pemerintah Provinsi Sumsel melalui penyerahan Piagam Penghargaan Kontribusi Penanaman Pohon di Palembang pada 25 November 2025.

​Apresiasi tersebut datang langsung dari Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, yang memuji kolaborasi aktif antara pemerintah, masyarakat, dan industri hulu migas. Gubernur menekankan pentingnya menjaga semangat merawat lingkungan agar menjadi sebuah kebiasaan dan budaya demi masa depan yang lebih baik. Bagi masyarakat pesisir seperti di Desa Sungsang IV, ekosistem mangrove merupakan penopang kehidupan dan pelindung alami dari perubahan alam.

Sejak tahun 2024, PHE Jambi Merang telah merealisasikan penanaman 1.000 pohon mangrove jenis api-api dan jungkang, dan saat ini sedang mempersiapkan penanaman 2.000 pohon mangrove jenis bruguiera sexangula (tumu) di area seluas 0,2 hektare.

Field Manager PHE Jambi Merang, R. Satrio Mursabdo, menegaskan bahwa prinsip keberlanjutan adalah inti dari operasi perusahaan.

Menurutnya, kegiatan hulu migas harus memberikan manfaat nyata, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Oleh karena itu, momentum HMPI 2025 ini diisi dengan penanaman pohon simbolis sebagai penegasan bahwa pemulihan lingkungan adalah gerakan kolektif yang harus dirawat secara berkelanjutan.

Upaya ini memastikan bahwa setiap langkah operasional turut mendukung keseimbangan alam.

​Mangrove di Desa Sungsang IV memiliki fungsi ganda; selain sebagai pelindung desa dari abrasi, akar-akar kokohnya juga menciptakan ruang hidup vital bagi beragam biota air, seperti ikan, kepiting rawa, dan udang, yang merupakan sumber mata pencaharian utama warga. Ke depan, PHE Jambi Merang berkomitmen untuk terus memperkuat inisiatif penghijauan di wilayah tersebut dan di sekitar area operasi.

Baca juga:

Perkuat Budaya Keselamatan Generatif, Kilang Pertamina Balongan Gelar Survei Safety Leadership 4.0 2025 Berbasis CLSR

Melalui sinergi dengan pemangku kepentingan, perusahaan berharap setiap pohon yang ditanam menjadi awal dari ekosistem yang kembali pulih, serta menjamin kehidupan masyarakat pesisir yang tetap sejahtera dan terjaga.

Editor: Kakang Prabu
  • Bagikan

Comment