Tanganrakyat.id, Jakarta – Pemanfaatan teknologi dan ramah lingkungan untuk melengkapi area dengan luas 4,8 hektaran ini tidaklah mudah, perlu ada semangat perubahan dengan keikhlasan, komitmen dan konsisten, seperti dilakukan Setia Untung Arimuladi, Pemimpin tertinggi di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI.
Kepiawaian inovasi Setia Untung, menjadikan kampus para jaksa itu sebagai tempat studi banding dari lembaga atau instansi lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri, terutama untuk muwujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
“Wow…Luar Biasa dan sangat menginspirasi!!!Pernyataan ini saya tulis sebagai testimoni atas kunjungan hari ini (Rabu) ke Badiklat Kejaksaan Agung RI,” ucap Kepala Badan Litbang Hukum dan Ham, Kemenkumham Asep Kurnia saat berkunjung ke Badiklat Kejaksaan, Ragunan, Jakarta, Rabu (14/8).
Usai diajak Kepala Badiklat Kejaksaan Setia Untung untuk melihat fasilitas yang ada di komplek tersebut, Asep mengaku banyak pelajaran yang di peroleh dari pejelasan Kabandiklat, terutama dalam membangun WBK maupun WBBM.
“Pak Badiklat juga sudah menyampaikan ke kami, terutama dalam membangun wilayah bebas dari korupsi ini tidak mudah, artinya butuh kerja keras, melelahkan, dan kita tidak boleh berhenti dengan kelelahan ini, kita harus jalan,” ucapnya.
Dia pun mencatat ada 3 hal yang menjadi kunci keberhasilan Badiklat Kejaksaan meraih Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yaitu Ikhlas, Komitmen, dan Konsisten. Ini kata dia, dimulai dari yang paling atas. Jadi di sini pimpinannya sudah menjadi role model bagi semua pegawai maupun Badiklat ini.
“Kepiawaian Kang Untung (Setia Untung Arimuladi) sebagai pimpinan tertinggi di Badiklat merubah mind set pegawai dan menggerakkan seluruh pegawai dengan hati mulai dari Pimpinan tertinggi sampai ke Sekuriti dengan tag line “spirit of change” ditambah penggunaan IT di setiap layanan kediklatan menjadikan Badiklat Kejaksaan siap meraih Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani,” ucapnya.
Tak hanya itu, Asep menilai ada kegigihan dan kejelian yang dilakukan rekannya itu, mulai hal terkecil untuk melengkapi sarana dan prasarana di kampus para jaksa tersebut.
“Jangan ditanya sarana dan prasarana, semua keperluan peserta diklat tersedia, mulai sport centre, Adhiyaksa Mart, Coffee shop, sampai barber shop tersedia disana,” ungkapnya.
Terkait kunjungannya, Asep yakin pihaknya akan lebih semangat untuk ikut jejak Badiklat Kejaksaan untuk meraih WBK dan WBBM di tahun 2019 ini.
“saya juga harus optimis tentunya dengan melihat Badiklat di sini dan mudah-mudahan 2019 ini paling tidak ada unit Eselon I di Kemenkum HAM yang meraih predikat WBK menuju WBBM ini, sekarang sudah ada tapi baru setingkat eselon II yaitu Direktorat Perdata,” ucapnya.
Sebelum beranjak dari Badiklat, Asep bersama rombongan menyampaikan terimakasihnya kepada Setia Untung atas motivasi dan ide-ide kreatifnya, serta untuk saling mengingatkan akan sebuah perubahan.
“Terima kasih Kang Untung untuk penerimaan kunjungan pada hari ini. Kami tahu ini tidak mudah dan melelahkan, tapi seperti yang dikatakan Kang Untung tadi “kapan kita akan berubah kalau tidak sekarang”, jangan berhenti untuk mengingatkan dan saling diingatkan,” tandas Asep.
Sementara itu Setia Untung Arimuladi menyebutkan kehadiran Dr. Asep Kurnia dari Litbang Kemenkumham dalam rangka uji tiru. Dalam kunjugan itu, Setia Untung menyampaikan bagaimana konsep membangun WBK dan WBBM.(KkP)
Comment