Harga Garam Terpuruk Petani Mengeluh Berharap Bantuan Pemerintah

  • Bagikan
Harga Garam Terpuruk Petani Mengeluh Berharap Bantuan Pemerintah (Foto. Red)

Tanganrakyat.id, Indramayu-Harga Jual Garam Indramayu lagi-lagi terpuruk dipasaran karena kurangnya produktifitas petani garam, dan ditambah tidak adanya Asosiasi garam yang menaungi serta kurangnya standarisasi harga garam yang belum tetap, Rabu, (02/06).

Hal ini di sampaikan Sutara (30 pekerja harian lepas Petani garam di salah satu Desa Krangkeng Kabupaten Indramayu, yang menurutnya harga garam selalu tidak menunjukan harga yang tinggi selalu saja pada harga yang jauh dari nilai ekonomis daerah sampai Nasional.

“Saat ini harga garam sekitar 600 rupiah /kg dan bahkan harga tersebut bisa akan kembali terpuruk pada saat musim panen garam”, katanya.

Masih menurut Sutara apa yang dirasakan oleh sebagian petani garam yang selalu mengeluh dengan keterbatasan produktifitas garam nya, ditambah lagi dengan adanya petani garam yang punya banyak modal yang tidak seharusnya menekan angka penjualan terhadap sesama petani garam yang di bawahnya.

Perihal harga dan bakul kecil agar bisa di dikelola dengan baik dan disamakan harga atau kualitas garam jangan hanya di isi oleh orang yang punya modal / para juragan saja.

“Kami sebagai para petani garam pun kesulitan untuk mendapatkan bantuan modal bahkan untuk membeli plastikpun kami harus minjam ke juragan”, tegasnya.

Dan keluhan ini pun ikut dirasakan oleh Sukur (52) yang sehari-harinya sebagai petani garam sekaligus pekerja harian yang ikut merasakan murahnya harga garam yang sudah berlarut-larut tanpa adanya solusi mengenai harga Garam.

“Harga garam murah sekali hanya Rp. 600 rupiah perkilonya dan paling mahal harganya 1000 rupiah”, tegas Sukur.

Hal itu pun bisa mempengaruhi pernghasilan kami yang seharusnya 105 ribu /hari menjadi 75 ribu / harinya, dan mengaku pernah mendapatkan bantuan dari kelompok petani garam yang diterima kami namun sudah sangat lama sekitar 10 tahun lalu berupa mesin.

Dan kamipun tak pernah mendapatkan pelatihan berupa ketrampilan produktivitas untuk petani garam dari lokal atupun yang dari kelompok.

Kamipun sangat mengharapkan harga yang pantas untuk produksi garam serta pemerintah bisa menjebatani kesejahteraan petani garam di Kabupaten Indramayu. (Kakang Prabu)

  • Bagikan

Comment