Tanganrakyat.id , Indramayu – Sebanyak 12 Warga di Jawa Barat mendapatkan bantuan bedah rumah layak huni dari Polri. Salahsatunya pasangan suami istri Arun (70) dan Karsiti (67) yang tinggal hampir 30 tahun dalam rumah gubuk reyot dan terlihat mirip kandang yang berlokasi di Blok Embos Desa Rajasinga, Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu, bahkan tidak memiliki dinding dan hanya beralaskan batu bata.
Namun, hari ini adalah hari yang istimewa bagi pasangan lansia tersebut. Rumah mereka yang biasanya sepi, mendapatkan banyak tamu. Tepat dalam 10 hari mendatang, Arun dan Karsiti akan pindah ke rumah yang lebih layak.
Kisah pasangan ini menarik perhatian Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar. Arun menjadi salah satu dari 12 warga yang beruntung mendapatkan bantuan bedah rumah dari Polri.
Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar, mengatakan bahwa Arun adalah contoh nyata bahwa masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan.
“Pak Arun ini sudah tinggal di rumah tidak layak huni selama 30 tahun,” ujarnya.
AKBP M. Fahri Siregar menjelaskan bahwa Polri memiliki tugas kemanusiaan dan pengayoman. Oleh karena itu, Polri hadir untuk membangun rumah baru bagi Arun dan Karsiti agar mereka dapat tinggal di rumah yang lebih layak.
“Proses pembangunan rumah baru bagi Arun dan Karsiti akan segera dimulai, sebagai bentuk kolaborasi antara Polres Indramayu, Bank BRI Indramayu, Fokopincam, dan pemerintah desa,” tambah Kapolres.
Baca juga :
Kang Supardi, Wartawan Muda Penuh Berkah
Diwaktu yang sama Arun mengucapkan banyak – banyak terimakasih kepada Polri wabilkhusus kepada Kapolres Indramayu Bapak AKBP M. Fahri Siregar yang sangat perhatian kepada warga miskin.
“Saya sangat senang dan bahagia telah dibantu sama Bapak Kapolres,” ujar Arun kepada awak media pada Rabu (9/8/2023).
Arun menjelaskan, rumah gubuk itu adalah satu-satunya aset yang dimilikinya. Impian untuk tinggal di rumah yang lebih layak sudah lama ia pendam. Namun, keterbatasan ekonomi membuat impian tersebut tertunda selama bertahun-tahun.
Kerja sebagai buruh serabutan, sehari-hari mengurus kambing milik orang. Penghasilan tidak menentu dan rata-rata hanya Rp 30 ribu per hari.
“Kalau istri tidak bekerja, kami tidak punya cukup uang untuk makan,” ujar Arun.
Saya dan istri harus pandai berhemat agar bisa makan untuk hari ini dan besok, tutupnya.
Comment