Ibu Muda di Sumut Tega Habisi Nyawa Bayinya Sendiri Karena Cemburu

  • Bagikan
Ibu Muda di Sumut Tega Habisi Nyawa Bayinya Sendiri Karena Cemburu (Foto: Ilustrasi)

Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara  , tanganrakyat.id – Sebuah peristiwa tragis mengguncang Kabupaten Labuhanbatu Utara. Seorang ibu muda berusia 33 tahun tega mengakhiri hidup bayi laki-lakinya yang baru berusia 18 hari. Peristiwa keji ini terjadi pada Senin (23/9) lalu di kediaman pelaku.

Motif di balik tindakan sadis tersebut terungkap setelah pihak kepolisian melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku. Wanita yang identitasnya dirahasiakan ini mengaku merasa kecewa karena bayinya berjenis kelamin laki-laki. Ia khawatir cinta suaminya akan terbagi dan merasa tergantikan oleh kehadiran anak laki-laki tersebut. Kecemburuan yang mendalam inilah yang mendorongnya untuk melakukan tindakan yang sangat keji tersebut.

“Pelaku mengaku merasa tertekan dan cemburu karena bayinya berjenis kelamin laki-laki. Ia memiliki harapan yang berbeda mengenai jenis kelamin anaknya,” ujar Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan.

Cara Pembunuhan yang Sangat Keji
Yang lebih mengejutkan, pelaku tidak hanya menggorok leher bayi malang itu dengan menggunakan senjata tajam, tetapi juga memukul kepala dan wajah korban dengan gagang senjata. Tindakan kekerasan yang berlebihan ini menunjukkan betapa dalamnya kebencian pelaku terhadap bayinya sendiri.

“Hasil otopsi menunjukkan bahwa korban mengalami luka sayatan yang sangat dalam di leher dan luka memar di bagian kepala dan wajah,” tambah Kapolres.

Pihak kepolisian telah mengamankan pelaku dan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara. Pelaku kini ditahan di Polres Labuhanbatu dan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana yang ancaman hukumannya cukup berat.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu berbagai diskusi mengenai perlindungan anak, kesehatan mental, serta peran keluarga dalam mencegah terjadinya kekerasan. Masyarakat berharap agar kasus ini dapat diselesaikan secara adil dan menjadi pelajaran bagi semua pihak.

Baca juga:

Bayi Malang Ditinggal di Kardus, Warga Indramayu Terenyuh

Kasus ini tentunya menimbulkan kehebohan dan keprihatinan di masyarakat. Para ahli psikologi berpendapat bahwa kasus seperti ini tidak bisa dianggap enteng. Ada kemungkinan pelaku mengalami gangguan mental yang perlu mendapatkan penanganan serius.

  • Bagikan

Comment