Misteri Nelayan di Balik Ledakan Maut Speedboat Basarnas: Pencarian Jurnalis Metro TV Terus Berlanjut

  • Bagikan
Misteri Nelayan di Balik Ledakan Maut Speedboat Basarnas: Pencarian Jurnalis Metro TV Terus Berlanjut (Foto: Istimewa)

Ternate, tanganrakyat.id – Insiden ledakan speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate yang menewaskan tiga orang dan menyebabkan hilangnya jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, menyisakan teka-teki besar.

Kejanggalan demi kejanggalan muncul, terutama terkait identitas dua nelayan yang menjadi alasan utama operasi pencarian malam itu.

Nelayan Misterius dan Klaim yang Janggal
Basarnas Ternate awalnya menerima laporan dari seorang nelayan bernama Udin pada Minggu, 2 Februari 2025, sekitar pukul 19.30 WIT. Udin melaporkan bahwa kapalnya mati mesin dan meminta evakuasi. Namun, hingga kini, keberadaan Udin dan seorang nelayan lainnya bernama Darwin tidak diketahui.

Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, melalui Kasi Sumber Daya SAR, Bram Madya Temara, mengklaim bahwa kedua nelayan tersebut telah selamat. Namun, mereka tidak dapat memberikan informasi detail mengenai identitas kedua nelayan tersebut.

“Mereka hanyut mendekati pesisir, lalu memperbaiki mesin sampai hidup kembali. Setelah itu, mereka menunggu hingga pagi dan langsung kembali ke Ternate,” ujar Bram. Rabu, 5 Februari 2025.

Ketika ditanya mengenai usia, jenis perahu, dan alamat kedua nelayan, Bram mengaku tidak mengetahuinya. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa sebenarnya Udin dan Darwin? Mengapa identitas mereka dirahasiakan?

Keputusan Berisiko yang Merenggut Nyawa
Insiden ini telah menyebabkan 11 korban, dengan tiga meninggal dunia, tujuh luka-luka, dan satu orang hilang. Keputusan Basarnas untuk melakukan pencarian di malam hari juga menuai kritik.

Standar Operasional Pencarian (SOP) korban menyebutkan bahwa operasi seharusnya tidak dilakukan setelah pukul 18.00 WIT. Meskipun Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 mengizinkan pencarian 24 jam, ada ketentuan pembagian waktu demi keselamatan.
Pencarian korban Sahril Helmi yang sudah berlangsung 3 hari, misalnya, selalu dihentikan setiap petang. Hal ini mengonfirmasi bahwa penerapan SOP SAR selalu mengutamakan keselamatan petugas.

Teka-teki yang Belum Terjawab
Dengan kapasitas speedboat RIB 04 yang hanya untuk 12 kru, muncul pertanyaan: jika dua nelayan itu benar-benar ditemukan, bagaimana mereka akan diangkut? Misteri ini semakin menambah teka-teki besar di balik tragedi ini.

Baca juga:

Breaking News: Speedboat Basarnas Meledak di Perairan Gita, Tiga Orang Tewas dan Satu Wartawan Hilang

Pencarian terhadap Sahril Helmi terus berlanjut, sementara identitas nelayan yang menjadi alasan operasi penyelamatan ini masih menjadi misteri. Masyarakat menuntut jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab ini.

  • Bagikan

Comment