Pertamina Bangun Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Kilang Balongan

  • Bagikan
Pertamina Bangun Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Kilang Balongan (Foto: Red)

Balongantanganrakyat.id – Pertamina terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060 dengan berbagai terobosan di bidang energi. Salah satu langkah signifikan yang akan diwujudkan adalah pembangunan pembangkit listrik rendah emisi melalui proyek Flare Gas to Power di kilang-kilang Pertamina.

Kilang Pertamina Balongan dipilih sebagai lokasi awal implementasi proyek pembangkit listrik rendah emisi ini. Proyek ini akan dilaksanakan melalui kolaborasi antara Pertamina New & Renewable Energy (NRE) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

Teknologi Flare Gas to Power
Secara teknis, Flare Gas to Power memanfaatkan gas buang dari proses produksi kilang yang sebelumnya dibakar di udara (flare gas) untuk diolah menjadi energi listrik. Gas buang tersebut akan ditangkap, dimurnikan, dan dialirkan ke turbin gas atau mesin pembangkit. Energi listrik yang dihasilkan kemudian dapat digunakan untuk operasional kilang atau disalurkan ke jaringan listrik.

Proyek ini melibatkan pemasangan berbagai peralatan utama seperti gas mixing station & gas scrubber, gas turbine generator, dan heat recovery steam generator.

Pertamina Kilang Pertamina Balongan dipilih sebagai lokasi awal implementasi proyek pembangkit listrik rendah emisi (Foto : Red)

Dukungan untuk Misi Asta Cita Presiden
Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan wujud dukungan terhadap misi Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam memantapkan sistem pertahanan keamanan negara, mendorong kemandirian bangsa melalui energi, dan memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan alam.

“Proyek ini nantinya berperan besar pada pengurangan emisi, sehingga proses operasional Kilang Balongan yang sudah ramah lingkungan ini akan semakin lebih ramah lingkungan,” ujar Didik Bahagia.

Pjs General Manager RU VI Balongan, Eko Nurcahyono, menegaskan bahwa Kilang RU VI siap mendukung penuh langkah strategis Pertamina dalam transisi energi ini. “Kilang RU VI dan seluruh pekerja siap berkolaborasi dengan PNRE agar proses pengerjaan proyek ini bisa optimal,” kata Eko.

Manfaat Proyek Flare Gas to Power
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli, menjelaskan bahwa proyek ini akan memberikan banyak manfaat setelah selesai, antara lain:

* Pengurangan emisi karbon CO2 sebesar 80 ribu ton Co2Eq per tahun.

* Pengurangan konsumsi gas untuk boiler sekitar lebih dari 2,5 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day).

* Penghematan biaya bahan bakar lebih dari 9 Juta USD per tahun.

“Kami harap proyek yang akan dikerjakan oleh Pertamina NRE ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi energi, menjaga lingkungan, dan energi bersih yang dihasilkan bermanfaat untuk masyarakat,” terang Zulkifli.

Harapan untuk Masa Depan Energi Bersih
Proyek Flare Gas to Power di Kilang Balongan ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan komitmen Pertamina terhadap energi bersih dan keberlanjutan.

Baca juga:

Asah Pemahaman Safety, RU VI Gelar Lomba Kuis K3 Diikuti seluruh Entitas Bisnis Pertamina Balongan

Diharapkan proyek ini dapat berjalan sukses dan menjadi contoh bagi implementasi teknologi serupa di kilang-kilang lain di Indonesia.

  • Bagikan

Comment