Bandar Lampung, tanganrakyat.id – Ditengah tantangan dunia jurnalistik yang terus berkembang, Ikatan Wartawan Online (IWO) Lampung mengambil langkah progresif dengan menggagas pembentukan koperasi wartawan. Ide ini muncul dalam acara buka puasa bersama dan diskusi yang dihadiri oleh Ketua Dewan Etik IWO Lampung, Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D., di Kampus 1 Yayasan Darul Fattah, Minggu (16/3/2025).
Lebih dari sekadar ajang silaturahmi, acara ini menjadi wadah diskusi mendalam mengenai profesionalitas dan kesejahteraan wartawan. Prof. Warsito, yang juga menjabat sebagai Deputi IV Kemenko PMK, menekankan pentingnya wartawan menyajikan berita yang akurat dan beretika. Namun, diskusi tak berhenti di situ. IWO Lampung juga menyoroti pentingnya kesejahteraan ekonomi para wartawan.
“Koperasi wartawan diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota,” ujar Aprohan Saputra, M.Pd., Ketua IWO Lampung. “Selain itu, kami juga merencanakan pengembangan podcast dan program wawancara eksklusif sebagai upaya adaptasi dengan perkembangan media digital.”
Gagasan ini mendapat sambutan positif dari para pengurus daerah IWO Lampung yang hadir. Mereka sepakat bahwa koperasi dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kualitas hidup wartawan, terutama di era digital yang penuh tantangan ini.
Selain membahas kesejahteraan, diskusi ini juga menyoroti pentingnya profesionalitas wartawan. Prof. Warsito mendorong pelaksanaan pelatihan kode etik jurnalistik dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) untuk meningkatkan kualitas wartawan di Lampung.
“Wartawan harus memberitakan kebenaran dengan cara yang baik, berlandaskan kode etik jurnalistik,” tegas Prof. Warsito.
Baca juga:
IWO Lampung Raih Penghargaan Bergengsi dari KPU: Bukti Nyata Kontribusi Sukseskan Pilkada 2024!
Acara ini menjadi momentum penting bagi IWO Lampung untuk memperkuat peran sebagai organisasi yang tidak hanya fokus pada profesionalitas, tetapi juga kesejahteraan anggotanya. Dengan semangat kebersamaan, IWO Lampung optimis dapat menghadapi tantangan dan terus berkontribusi dalam dunia jurnalistik.
Comment