Madina, tanganrakyat.id – Founder Madina Care, Wadih Al-Rasyid, mendesak Kapolres Mandailing Natal (Madina), AKBP Arie Paloh, untuk segera mengundurkan diri atau menangkap para pelaku Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Madina. Desakan ini muncul karena Wadih menilai Kapolres Madina tidak mampu menertibkan aktivitas ilegal tersebut.
Wadih mengungkapkan kekecewaannya setelah mendapat informasi bahwa para pelaku PETI di Kotanopan kembali beraktivitas pada siang hari. Ia menilai upaya reklamasi yang digembar-gemborkan oleh Kapolres Madina hanyalah sebuah gimik belaka.
“Ini Kapolres gaungkan reklamasi, sampai panen jagung segala. Diekpos kemana-mana, eh pelaku PETInya mulai main siang-siang. Seolah-olah Kapolsek dan Kapolres buta. Lebih baik beliau mundur saja. Daripada terus di ‘uloki’ pelaku PETI,” ujar Wadih dengan nada kecewa.
Sebagai putra Mandailing Natal, Wadih merasa malu karena seorang pemimpin kepolisian setingkat Kapolres seperti dipermainkan oleh para pelaku PETI. Ia menilai Kapolres Madina tidak pernah serius dalam menertibkan aktivitas ilegal ini.
“Sudahlah pemerintah daerahnya terkesan cuek, ini malah APH dipermainkan atau ikut main? Sejak awal reklamasi kita sudah sampaikan, mereka curi waktu untuk menambang. Tapi selalu diberi ruang dan dibela. Eh, sekarang kita kena tipu,” ungkap Wadih. Senen, (17/3).
Baca juga:
Jeritan Alam Madina: PETI Menggila, Ketua KAI Sumut Desak Tindakan Tegas Kapolres!
Wadih berharap Kapolda Sumatera Utara segera mengevaluasi kinerja Kapolres Madina, khususnya terkait penanganan PETI. Ia khawatir kelalaian Kapolres dapat menjadi salah satu penyebab bencana di Madina, seperti banjir bandang yang terjadi di beberapa daerah sekitar.
“Kapolda harus ambil tindakan cepat. Evaluasi, atau copot sekalian Kapolres Madina. Jangan sampai kelalaian Kapolres salah satu penyebab bencana di Madina nantinya,” tegas Wadih.
Comment