Skandal Meubelair Sekolah di Bogor Terkuak: Bangku Lapuk, Diduga Ada Permainan Kotor Oknum Penyedia!

  • Bagikan
Skandal Meubelair Sekolah di Bogor Terkuak: Bangku Lapuk, Diduga Ada Permainan Kotor Oknum Penyedia! (Foto: Istimewa)

Bogor, Jawa Barat, tanganrakyat.id – Kondisi mengenaskan fasilitas meubelair di sejumlah sekolah di Kabupaten Bogor memicu kemarahan dan kecurigaan. Meja dan kursi yang seharusnya menjadi penunjang kegiatan belajar-mengajar justru banyak ditemukan dalam kondisi hancur, lapuk, bahkan tak layak pakai. Ironisnya, kerusakan parah ini terjadi pada meubelair yang baru saja diadakan dalam kurun waktu satu hingga dua tahun terakhir.

Pantauan di berbagai sekolah dasar dan menengah memperlihatkan pemandangan yang memprihatinkan. Siswa terpaksa belajar dengan fasilitas seadanya, bahkan beberapa harus duduk di lantai lantaran kekurangan kursi yang layak. Kondisi ini tak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan siswa dan guru.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Drs Bambang Widodo, mengakui adanya permasalahan ini dan menyatakan pihaknya tengah melakukan pendataan serta perencanaan pengadaan meubelair baru. Namun, respons lambat dan kondisi meubelair yang jauh dari standar mutu memunculkan dugaan adanya praktik korupsi dan permainan anggaran oleh oknum penyedia.

Sumber internal di beberapa sekolah mengungkapkan kejanggalan dalam proses tender dan pengadaan meubelair. Kuat dugaan terjadi mark-up anggaran dan pemilihan penyedia yang tidak mengutamakan kualitas, melainkan kedekatan dengan pihak tertentu di dinas pendidikan.

“Kami sudah mengajukan laporan soal kondisi meubelair ini sejak lama, tapi responsnya lambat. Ada indikasi barang-barang ini memang asal-asalan sejak awal datang,” ungkap seorang kepala sekolah dasar di wilayah Jonggol yang enggan disebutkan namanya. Selasa (13/5).

Menanggapi isu ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor berjanji akan melakukan audit internal dan bekerja sama dengan Inspektorat Daerah untuk menelusuri dugaan pelanggaran prosedur. Namun, janji ini belum mampu meredam kekecewaan masyarakat dan pegiat pendidikan.

Gelombang desakan agar aparat penegak hukum bertindak tegas semakin kencang. Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan menyelidiki dugaan korupsi yang merugikan dunia pendidikan di Kabupaten Bogor ini.
“Anggaran pendidikan seharusnya digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas, bukan untuk memperkaya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas salah seorang pegiat pendidikan.

Baca juga:

Geger Puncak Bogor! Wisata Hibisc Fantasy Dibongkar Paksa, Gubernur Jabar Tak Pandang Bulu!

Skandal meubelair “abal-abal” ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan di Kabupaten Bogor. Masyarakat menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pengadaan barang dan jasa, demi masa depan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Akankah keadilan berpihak pada para siswa dan guru yang dirugikan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!

Editor: Kakang Prabu
  • Bagikan

Comment