LMP DKI Jakarta Ajak Masyarakat Perangi Hoax dan Tidak Golput

  • Bagikan
Laskar Merah Putih DKI Jakarta, gelar Konferensi Pers di kawasan Mataraman, Jakarta,(Foto.Red)

Tanganrakyat.id – Jakarta – Laskar Merah Putih (LMP) mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama memerangi maraknya berita dan informasi hoax menjelang Pemilu 2019.

Berdasarkan hasil penelitian salah satu lembaga survey dan laporan dari dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), jumlah hoax atau berita palsu meningkat menjelang Pemilu legislatif dan Presiden tanggal 17 April, 2019. Terkait hal itu LMP menyampaikan sikap dan dukungan moral guna mensukseskan Pemilu 2019 yang Aman, Damai, Sejuk dan Berintegritas.

“Pada Pemilu 2019 kali ini tahap kampanye calon anggota legislatif maupun pasangan calon presiden dan wakil presiden diberikan waktu cukup lama,” kata H. Agus Salim, Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih DKI Jakarta, dalam acara Konferensi Pers di kawasan Mataraman, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Agus menambahkan dari sisi positif, dengan bertambahnya waktu kampanye, masyarakat diharapkan semakin mengenal calon anggota legislatif di daerah pemilihannya termasuk terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden.

“Namun demikian, terdapat juga sisi negatif dari bertambahnya waktu kampanye, yaitu maraknya berita maupun informasi HOAX yang beredar di masyarakat melalui berbagai media serta saluran komunikasi dan informasi,” kata Agus.

Agus menambahkan berita dan informasi Hoax dapat dikategorikan sebagai kampanye hitam (black campaign) dalam rangka memprovokasi, menghasut/agitasi mempengaruhi emosi, sikap, tingkah laku, opini serta motivasi masyarakat demi tercapainya misi dan/atau kepentingan pribadi dan/atau golongan tertentu.

“Hal ini akan berdampak negatif terhadap proses edukasi politik di Indonesia berupa munculnya kekhawatiran bahwa masyarakat akan berlaku apatis dalam setiap ajang pemilihan umum di masa yang akan datang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat, 75 persen publik mengaku khawatir dengan kian maraknya hoaks. Peneliti LSI Denny JA mengatakan tahun lalu, penelitian lembaga survey tersebut menunjukan hanya 8,7 persen publik yang menyatakan tidak khawatir.

Sementara itu, 74,5 persen dari responden yang khawatir tersebut menyatakan ingin melihat media sosial ditertibkan dari penyebaran berita-berita bohong.

Sebelumnya, banyak kasus penangkapan oleh Polisi terkait hoax, diantaranya penyebar hoax ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) palsu, dan hoax kontainer surat suara tercoblos.

LMP DKI sendiri lanjut Agus, mengajak kepada seluruh masyarakat “untuk mendukung Polri sebagai salah satu lembaga pemangku kepentingan dibidang penegakan hukum yang sedang berupaya menanggulangi dan memberantas maraknya berita dan informasi Hoax dalam rangka mengamankan penyelenggaraan Pemilu 2019 yang aman, damai, sejuk dan berintegritas.(KkP)

  • Bagikan

Comment