Tanganrakyat.id, Banyuwangi – Puluhan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dengan prokes Covid-19 gelar unjukrasa didepan Polresta Banyuwangi, mereka menuntut kinerja kepolisian Banyuwangi yang dilapangan agar dievaluasi, selama PPKM Darurat yang saat ini berlangsung di Jawa Bali. Jum’at, (23/07)
Ketua PMII Banyuwangi Syaifurrohman (25) mengatakan penanganan PPKM Darurat dinilai masih banyak kekurangan terutama yang ada dilapangan masih yang banyak tumpang tindih saat penerapan aturan dilapangan.
“Seperti penerapan aturan yang tebang pilih dalam penanganan pelanggar hingga tindakan represif aparat dilapangan sehingga masyarakat jadi tidak simpati lagi dengan mereka, ” ujar
Syaifurrohman.
Lebih lanjut Syaifurrohman menyebutkan sebagai contoh nyata oknum Kades di Banyuwangi menggelar hajatan di kantor Desa Temuguruh padahal masih dalam keadaan PPKM Darurat, yang seperti ini kan seperti adanya pembiaran dari oknum petugas dan bisa jadi nanti menjadi cluster baru penyebaran Covid-19, kan yang rugi kita semua. Oleh karena itu PC PMII Banyuwangi dalam unjukrasa menuntut sebagai berikut: Evaluasi Penegakan Hukum aparat dimassa Pandemi Covid19, tindakan represif pihak Kepolisian selama dilapangan, segera evaluasi pencegahan tindak pidana penyalahgunaan narkoba di internal Polresta Banyuwangi yang diduga banyak oknum terlibat, serta usut tuntas adanya dugaan pungli di lingkungan Kepolisian.
PMII juga mengultimatum apabila tidak ada kejelasan dalam 7×24 jam , maka PC PMII Banyuwangi akan turut ke jalan lagi serta akan mengerahkan anggota yang lebih banyak lagi.
Setelah mahasiswa yang tergabung dalam PMII itu menyampaikan aspirasinya, mereka membubarkan diri dengan tertib dan tidak ada insiden apapun. (Taufik)
Comment