Tanganrakyat.id, Jakarta-Pertamina saat ini telah resmi memiliki 6 perusahaan subholding di setiap lini bisnis dari hulu sampai ke hilir. Transformasi yang dilakukan Pertamina ini bertujuan untuk menciptakan akselerasi bisnis subholding pertamina dalam menangkap peluang dan mendorong kemandirian dalam mengeksekusi proyek-proyek strategis di masing-masing subholding. PT Pertamina International Shipping (PIS) telah mencapai legal endstate sebagai subholding Pertamina pada April 2021 dan lalu berubah menjadi Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) melalui Surat Menteri BUMN pada tanggal 25 Agustus 2021.
Proyek Strategis Perusahaan
PIS menerima pengalihan 6 Terminal Strategis dari Pertamina (Persero) dalam rangka pengembangan bisnis di sektor logistic dan storage, yaitu Fuel Terminal Tanjung Uban, Pulau Sambu, Kota Baru, Bau-Bau, dan LPG Terminal Tuban dan Tanjung Sekong. Pada Senin (13/9) Kementerian BUMN bersama Direksi Pertamina dan SH IML melaksanakan Kunjungan Kerja dan Management Walkthrough (MWT) ke LPG Terminal Tanjung Sekong di Cilegon.
Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Mulyono menyampaikan, “Pengambilalihan 6 terminal strategis oleh Pertamina International Shipping merupakan bentuk dukungan Pertamina selaku Holding kepada PIS sebagai Subholding untuk dapat mendukung serta mewujudkan aspirasi Pertamina untuk berada di posisi top 100 perusahaan dunia Global Fortune 500 dengan valuasi US$ 100 miliar pada tahun 2024” ujarnya.
Senada dengan Direksi Holding, Plt. Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Migas Kementerian BUMN, Abdi Mustakim menegaskan ” Kunjungan kerja ini dilaksanakan bersama Direksi Pertamina dan PIS ke Terminal Tanjung Sekong untuk memastikan proyek strategis berjalan sesuai rencana dan memberikan masukan perbaikan dalam kegiatan operasional di lapangan sebagai bentuk pengawasan dan pendampingan dari kementerian bumn.” ujarnya.
Terminal LPG Tanjung Sekong memiliki luasan +/- 12,9 Hektar dengan kapasitas tanki timbun sebesar 98.000 MT dan jetty / dermaga dengan kapasitas sampai 65.000 DWT sehingga dapat disandari Kapal VLGC Pertamina Gas 1 dan 2 dengan kapasitas 45.000 MT untuk melayani distribusi LPG di sebagian wilayah Region Sumbagsel, Jawa Bagian Barat dan Jawa Bagian Tengah dengan estimasi thruput 200.000 MT/bulan, dan menjadi urat nadi pendistribusian LPG nasional.
Di penghujung acara, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Erry Widiastono menyampaikan, “Kegiatan Management Walkthrough ini bertujuan untuk memastikan kelancaran operasional dan pengelolaan bisnis terminal strategis setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN. Melakukan pengelolaan bisnis di multi sektor baik Transportasi, Logistik, dan Storage membuat PIS terus berkembang dengan meningkatkan kehandalan sarana dan fasilitas serta aspek managerial untuk dapat melayani Subholding (SH) lainnya dari Hulu sampai ke Hilir.
Tentang PT Pertamina International Shipping (PIS) Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, PT Pertamina International Shipping (PIS) terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan operasi yang aman dan berkelanjutan, menjadi mitra maritim terpercaya dan handal, serta menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan dalam menjalankan bisnisnya. (Red)
Comment