Madina, Tanganrakyat.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dinilai amburadul dan diduga sarat manipulasi.
Banyaknya persoalan yang muncul menjadi dasar ketua tim kampanye Paslon nomor urut 01 Harun- Ichwan menilai Pilkada ini telah terdesain untuk menguntungkan salah satu calon.
Suhandy mengatakan, dari setiap Kecamatan yang telah melakukan rekapitulasi suara, banyak catatan kejadian khusus dan atau keberatan saksi rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Madina.
“Hampir setiap kecamatan ada catatan khusus mulai dari pemilih tambahan yang seharusnya tidak masuk sebagai pemilih Bupati dan Wakil Bupati, sampai pada dugaan money politic, serta dugaan keterlibatkan ASN. Semua yang terjadi itu diduga telah merugikan paslon nomor 01,” kata Suhandy
Tim kampanye kata Suhandy juga telah melakukan tabulasi persoalan Pilkada Madina, mulai dari persoalan LHKPN Saipullah Nasution selaku Calon Bupati nomor urut 2, sampai pada persoalan lain yang dianggap merugikan pasangan calon nomor urut 1 Harun- Ichwan.
Baca Juga:
Memanas, Tim Kampanye Onma Laporkan Oknum PNS ke Bawaslu
Selain itu kata suandy, KPU Madina dinilai telah gagal dalam mensukseskan Pilkada Madina dengan banyaknya surat suara yang tidak sah disebabkan oleh berbagai kemungkinan serta parsitipasi pemilih yang tergolong rendah.
Ia menilai, kurangnya pengawasan dari Bawaslu menambah kondisi Pemilukada Madina kali ini tambah runyam.
Untuk itu, Suhandy berharap, KPU Pusat agar segera memproses Pemilu serentak didaerah yang tidak berjalan dengan baik akibat ketidak profesionalan.
Ia juga berharap seluruh gugatan yang dilaporkan oleh Paslon Harun- Ichwan nanti berterima sehingga para pelaku yang dianggap tidak profesional dapat hukuman sesuai apa yang telah diperbuat.
Comment