Indramayu, Jawa Barat, tanganrakyat.id – Rencana pengeboran sumur Akasia Besar ASB 001 di Desa Pasekan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, menuai protes dari warga sekitar. Dalam sosialisasi yang digelar PT Pertamina, Senin (13/01/2025), sejumlah warga mempertanyakan transparansi perusahaan terkait dampak lingkungan dan sosial dari proyek tersebut.
Warga terutama khawatir akan dampak pengeboran terhadap tambak bandeng mereka. Perwakilan PT Pertamina menyatakan bahwa pengeboran hanya merupakan perbaikan sumur yang sudah ada dan tidak akan memberikan kompensasi bagi petani tambak yang tidak terdampak langsung. Namun, klaim ini diragukan warga yang merasa tidak dilibatkan secara memadai dalam proses pengambilan keputusan.
“Undangan untuk petani tambak dilakukan tanpa surat resmi. Banyak warga yang merasa kurang dilibatkan dan merasa dikecewakan,” ungkap salah satu peserta rapat.
Kuwu Desa Pasekan, Andi Suwandi, menyatakan akan melakukan pendataan terhadap petani tambak yang terdampak dan mengawasi aktivitas pengeboran. Namun, sikap tertutup PT Pertamina yang menolak memberikan wawancara kepada media semakin memicu kecurigaan warga.
“Kami tidak ingin kegiatan ini merugikan masyarakat sekitar,” tegas Andi Suwandi.
Baca juga:
Skandal Solar Ilegal Guncang Indramayu
Warga berharap PT Pertamina lebih terbuka dan melibatkan masyarakat dalam setiap prosesnya untuk memastikan dampak lingkungan dan sosial dapat diminimalkan. Proyek pengeboran sumur ASB 001 yang diharapkan dapat mendukung kebutuhan energi nasional justru menimbulkan ketegangan antara perusahaan dan masyarakat.
Comment