Terungkap! Kunci Peran Sentral Indonesia di KTT Damai Gaza: Eddy Soeparno Ungkap Taktik ‘Diplomat in Chief’ Prabowo

  • Bagikan
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno (Foto: Red)

​Jakarta, tanganrakyat.id – Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menilai kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh, Mesir, merupakan puncak pengakuan dunia internasional terhadap peran aktif Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di Gaza bagi rakyat Palestina.

​Menurut Eddy, kehadiran Presiden Prabowo dalam forum penting yang mengakhiri perang di Gaza tersebut adalah buah dari konsistensi perjuangan Indonesia dan strategi diplomasi yang tepat.

​“Sejak awal dilantik, Presiden Prabowo secara konsisten terus memperjuangkan perdamaian Gaza dan gagasan two state solution untuk kemerdekaan Palestina di berbagai forum internasional,” kata Eddy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa ,(14 /10/ 2025 ).

​KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh digelar di International Congress Centre, Mesir, dan mempertemukan sejumlah pemimpin dunia untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian damai serta penghentian perang di Gaza.

​’Diplomat in Chief’ yang Efektif
​Lebih lanjut, Doktor Ilmu Politik UI ini menyoroti peran strategis Presiden Prabowo. Menurutnya, dalam mewujudkan perdamaian di Gaza, Presiden Prabowo menjalankan peran bukan hanya sebagai Commander in Chief (Panglima Tertinggi), melainkan juga sebagai “Diplomat in Chief” yang sangat efektif.

​“Sebagai Diplomat in Chief, kita bisa saksikan dalam berbagai forum internasional Presiden Prabowo menjadi tokoh sentral baik oleh Rusia dan China di satu sisi dan juga bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sisi lain. Ini menunjukkan semakin pentingnya posisi Indonesia dalam diplomasi internasional dan dinamika politik global,” tutur Eddy.

Baca juga:

Kang Supardi, Wartawan Muda Penuh Berkah

​Ia menceritakan, saat mendukung Prabowo dalam dua kali Pilpres, isu perdamaian Gaza dan kemerdekaan Palestina memang sudah menjadi prioritas utama dalam rencana kebijakan luar negerinya.

​”Saya menjadi saksi bahwa saat menjadi kandidat Capres dalam pemilu 2019 dan 2024, Presiden Prabowo secara konsisten menempatkan isu kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari program prioritas kebijakan luar negerinya,” ujarnya.

Baca juga:

Penguji Tak Kompeten, Coreng nama Universitas Muhammadiyah Jakarta

​Bagi Eddy Soeparno, posisi Indonesia yang semakin penting dan signifikan di dunia internasional ini harus dimanfaatkan sebagai momentum emas. Keberhasilan diplomasi perdamaian tersebut membuka kesempatan lain bagi Indonesia, seperti di bidang investasi, ekonomi, pariwisata, hingga kolaborasi pembiayaan untuk menciptakan kemandirian pangan dan transisi energi.

​“Momentum ini yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh jajaran pemerintahan sebagai follow up dari keberhasilan Presiden Prabowo,” tegasnya.

Editor: Kakang Prabu
  • Bagikan

Comment