Plt.Bupati Indramayu Haji Supendi Menghadiri Tradisi Ngarot Di Desa Jambak

  • Bagikan
Plt.Bupati Indramayu Drs Haji Supendi Saat Menghadiri Tradisi Ngarot Di Desa Jambak (Foto.Yuliyah)

Tanganrakyat.id – Indramayu – Tradisi upacara ngarot dilihat dari sejarah nya berasal dari kata “ngaleueut” basa sunda yang bertujuan menyambut musim hujan atau musim tanam padi (tandur). Tradisi ini merupakan tradisi kebudayaan asli dari Indramayu dan sudah dilegalkan diakui oleh tingkat nasional pada tahun 2015 dan ini juga kedepannya bisa untuk menarik wisatawan baik lokal maupun Nasional juga wisatawan luar negeri .

Tradisi ini berasal dari wilayah tengah Indramayu yaitu Kecamatan Cikedung tepatnya Desa Jatisura dan Jambak. Kemudian di Kecamatan Lelea ada beberaepa Desa yaitu Desa Tunggul Payung, Tugu, Tamansari, dan Desa Lelea.

Suasana Ngarot Di Desa Jambak Sangat Meriah (Foto.Yuliyah)

Surjana Kuwu Desa Jambak mengatakan bahwa “Dulu seluruh Desa di Kecamatan Lelea dan Cikedung melaksanakan ngarot, namun karena perkembangan zaman ada pro dan kontra hanya beberapa saja yang melaksanakannya.”

Tradisi Ngarot Desa Jambak Kabupaten Indramayu (Foto.Yuliyah)

“Ngarot di Desa Jambak Kecamatan Cikedung diadakan pada Setiap tahun dilaksanakan menjelang musim hujan pada akhir tahun untuk menyambut tanam sawah (tandur).
yang terlibat dalam dalam upacara ini Pemerintahan Desa,para pemuda, sesepuh dan tokoh agama, dan seluruh masyarakat Desa. Serta tidak ketinggalan para sinoman gadis ngarot dan bujang sebagai penerima simbol seperangkat alat pertanian sebagai upacara utama, tahun ini diadakan hari sabtu ,29 desember 2018,” ujar Surjana kuwu desa Jambak.

Di tempat yang sama Plt. Bupati Indramayu Drs. Supendi dalam sambutannya mengatakan bahwa “Upacara ngarot ini selain sebagai hiburan juga sebagai peningkatan perekonomian baik bagi masyarakat wilayah Desa Jambak dan sekitarnya maupun masyarakat di luar Desa Jambak bahkan di luar Indramayu. Oleh kare itu Pak kuwu saya nitip upacara adat ngarot ini agar terus dikembangkan dan terus dilesatrikan.”

Ngarot dipersiapkan tiga bulan sebelum hari H kegiatan dengan menyusun kepanitiaan, mendata semua sinoman gadis ngarot, para pengisi hiburan dan lain sebgainya.

Dengan harapan agar berkesan di hati masyarakat dan para wisatawan dan sesuai dengan harapan bahwa ngarot di desa jambak ini berjalan dengan tertib dan aman sekaligus sebagai hiburan tradisi kebudayaan Indramyu yang harus di pelihara dan di lestarikan.(Yuliyah)

  • Bagikan

Comment