DPD GMNI: Evaluasi PPKM Darurat Provinsi Jawa Timur, Gubernur Diharapkan Punya Jurus Muktahir

  • Bagikan
DPD GMNI: Evaluasi PPKM Darurat Provinsi Jawa Timur, Gubernur Diharapkan Punya Jurus Muktahir (Foto: Taufik)

Tanganrakyat.id, Surabaya-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa-Bali yang berlaku mulai tanggal 3-20 Juli 2021.

Data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten/Kota dan Provinsi Jawa Timur harus segera melakukan kordinasi dan mengevaluasi PPKM Darurat dengan Forkopimda baik dengan jajaran Kapolda dan Pangdam jangan sampai Provinsi Jawa timur nantinya memberlakukan Jawa Timur PPKM Ultimate.

“Didalam permainan game terdapat jurus paling muktahir yaitu Ultimate, sudah seharusnya apabila forkopimda masih tidak ada gebrakan dengan keadaan seperti ini jangan sampai Jawa Timur Game Over dan membuat masyarakat menyerah dengan pemerintahan Ibu Khofifah sebagai pimpinan tertinggi di wilayah Jawa Timur”. terang Edwin Rilo, Ketua DPD GMNI Jawa Timur. Kamis, (15/7).

Rilo juga mengevaluasi besar-besaran terkait pelaksanaan PPKM Darurat ini di wilayah Jawa Timur yang dirasa sangat kurang dan tidak inovatif dalam membuat kebijakan-kebijakan strategis yang mengakibatkan banyak temuan di beberapa derah yang merugikan masyarakat.

“Saya rasa pihak keamanan dan pemerintah Provinsi bisa menyortir dan lebih bijak untuk membatasi kegiatan contoh kita menemukan Tenaga Kesehatan yang tidak diperbolehkan lewat padahal dia mau bertugas, terjadi beberapa pemadaman listrik di jalan Provinsi yang mengkibatkan terjadi beberapa kecelakaan lalu lintas, razia para pedagang dengan cara yang kurang humanis, temuan di lapangan sangat merugikan jangan sampai dikondisi yang serba sulit para warga Jawa Timur ini seperti istilah sudah terjatuh tertimpa tangga pula”. Kata bung Rilo sapaan akrabnya.

Pemerintah Jawa Timur berulang kali mengeluarkan peraturan yang sifatnya turunan dari Peraturan Pusat prihal covid-19 dalam isi peraturan yang dikeluarkan tanpa menimbang kondisi di Jawa Timur padahal seharusnya sesuai dengan karakter Jawa timur melalui pendekatan kultural dan agama, agar setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait covid-19 masyarakat dapat mendukung dan tertib.

PPKM Darurat Jawa-Bali ini seharusnya dapat menstabilkan penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Timur khususnya, tetapi kenyataanya malah menjadi malapetaka dengan tidak hadirnya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur yang lamban dengan kepekaan yang kurang melihat kondisi hari ini ujar Rilo

Dibeberapa daerah fasilitas kesehatan sudah sangat kekurangan banyak bed rumah sakit yang kurang, mendapatkan tabung oksigen yang susah, obat-obatan untuk penyembuhan covid-19 yang langka kalaupun ada harga mahal diatas harga yang ditetapkan, Pemerintah Jawa Timur harus selalu siaga terkait pencegahan maupun penanganan covid-19.

Baca juga: GMNI Kecam Pengeboman di Makasar

“saya melihat kondisi hari ini ada dua yaitu Pencegahan dan Penanganan, kalau pencegahan ini kita vaksin dan prokes ketat contohnya PPKM Darurat ini, pemerintah provinsi jangan hanya terfokus di pencegahan saja tetapi penanganan pasien baik dirumah sakit ataupun yang isolasi mandiri (Isoman) juga perlu diperhatikan”, pungkasnya. (Taufik)

  • Bagikan

Comment