Plt. Kadisdik Indramayu Menjilat Ludahnya Sendiri

  • Bagikan
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu Haji Caridin, S.Pd.,M.Si (Topi Putih) saat bersama rombongan Bupati ke Kendari (Foto: Red)

Tanganrakyat.id, Indramayu-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu
Haji Caridin, S.Pd.,M.Si kepada bawahannya mengedarkan himbauan agar tidak berwisata ataupun keluar kota mengingat pandemi covid meningkat lagi, namun himbauan itu dilanggar sendiri ibarat menelan ludahnya sendiri.

Dirinya, terlihat ikut rombongan Bupati Indramayu pergi ke keluar kota untuk menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) 2022, di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (07/02).

Dalam himbauannya Plt. Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Indramayu sebagai berikut:

“Sehubungan dengan meningkatkan penyebaran Covid 19 di Indonesia, khususnya Jawa dan Bali, maka kami menghimbau untuk tidak melaksanakan kegiatan perjalanan wisata dan sejenisnya, guna memutus mata rantai penyebaran Covid 19.

Harap maklum dan untuk menjadi perhatian.
Terima Kasih.

Plt. Kadis Dikbud
Kab. Indramayu

H. Caridin, S.Pd. M.Si”.

Menyikapi hal ini Direktur PKSPD (Pusat Kajian Strategis Pembangunan Daerah) O’ushj Dialambaqa atau yang lebih dikenal dengan Pak Oo menuturkan, jilat menjilat ludah sendiri itu adalah salah satu ciri penghamba kekuasaan. Salah satu ciri tersebut dimiliki oleh Plt. Kadisdik Caridin.

“Jika Caridin konsisten dengan himbauan yang dibuatnya maka Caridin bagaimanapun tidak ikut rombongan Bupati, dan hal itu harus dijelaskan kepada Bupati, sehingga biarlah Bupati dan penggiat tari topeng saja yang berangkat menghadiri undangan HPN,” tegas O’ushj Dialambaqa, Rabu (9/2).

Lanjut Oo Tapi itu tidak akan mungkin terjadi, karena karakter birokrat Caridin adalah sebagai penghamba kekuasaan, bahkan Caridin merasa tersanjung turut serta dengan Bupati. Itu soal dan problematikanya.

Jika Bupati sudah jelas kepentingannya, yaitu kepentingan politik mersusuar dan atau politik fatamorgana, sehingga bisa tiktokan lantas harus diunggah Kominfo, dan memang itu penting untuk mengamankan jabatan strategisnya menjadi Kadis Kominfo.

Birokrasi kita sudah tak jelas lagi mana kepentingan negara dan mana kepentingan kekuasaan.

Bagi Caridin menjilat ludahnya lagi bukan hal beban bersalah atau berdosa. Itu dianggap hal remeh temeh, karena yang namanya etika dan norma bukan lagi acuan atau prinsip bagi kebanyakan birokrat, yang penting aman jabatannya, dan yang penting Bupati senang dan bisa menyenangkan Bupati sesuai dengan seleranya. Itu soalnya, parah kan?

Baca juga: Sejarah Indramayu: Wiralodra dan Endang Darma (H.A. Dasuki (HAD)-Sutadji KS (STKS)-Supali Kasim (SK)-Didi Tarmidi (DT) Hingga Adung Abdul Gani (AAG)

Sedangkan menurut Ketua SEGI (Serikat Guru Indonesia) Kabupaten Indramayu Ustads M Iyus Kuswandi saat dimintai pendapatnya dengan apa yang dilakukan oleh Plt. Kadisdik menegaskan, “mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?

“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya!,” terang M Iyus Kuswandi (9/2) saat dihubungi melalui selularnya.

Ketua SEGI pun berharap jangan sampai apa yang dilakukan oleh Plt. Kadisdik Kabupaten Indramayu ini dilakukan oleh pejabat-pejabat lain di Indramayu karena sangat tidak mendidik. (K.Spd-19497)

  • Bagikan

Comment