Tangarakyat.id , Mandailing Natal – Untuk mengatasi banyaknya hama yang mengganggu lahan persawahan warga, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Siar Nasution SP bersama ratusan warga berburu hama tikus. Minggu (19/11/2023).
Perburuan hama tikus, kera dan babi hutan yang dilakukan di areal pertanian Saba Nabolak milik warga Desa Huraba I dan Huraba II Kecamatan Siabu ini berhasil dilakukan secara serentak.
Dalam kegiatan ini, selain Kepala Dinas Pertanian, terlihat juga Camat Siabu Sukur Soripada, Kepala Desa Huraba I Amas Muda, Kepala Desa Huraba II Kasmir Dalimunthe dan ratusan masyarakat mulai dari kaum bapak, ibu serta anak-anak.
Kadis Pertanian Madina mengatakan, kegiatan berburu hama ini dilakukan untuk membasmi dan memgurangi hama yang mengganggu lahan pertanian warga.
“Kegiatan berburu hama ini merupakan tradisi petani di Huraba I dan Huraba II, berburu ini dilakukan sebelum masa tanam padi supaya nantinya hasil yang didapatkan petani sesuai dengan harapannya,” ucap Siar.
Siar juga mengatakan, perburuan hama ini dilakukan secara rutin pasca panen dan sebelum masa tanam agar meningkatkan kualitas hasil panen para petani.
Selain itu, kata Siar, untuk membasmi hama ini, pihaknya menggunanakan obat obatan seperti bahan kimia beracun menyerupai bom asap yang dimasukkan ke dalam lubang tempat tikus bersarang.
“Racun tersebut sudah terbukti bisa membasmi hama tikus, kita membakarnya lalu dimasukkan kedalam lubang tempat tikus itu bersarang, agar tikur tikus tersebut keluar dan mati,” jelasnya.
Mewakili Bupati Madina, Siar juga berharap tradisi perburuan tikus ini dapat dicontoh oleh petani lain di luar Kecamatan Siabu.
“Ini sebuah langkah positif dalam membasmi hama. Saya harap ini terus dikembangkan dan berlanjut ke daerah lain agar hasil panen jauh dari hama,” ungkapnya.
Baca Juga :
Ikut Penerima BLT, Kades Diduga Palsukan Data Penerima Manfaat
Sementara itu, Kades Huraba II Kasmir Dalimunthe mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Madina karena telah peduli dalam perbantuan obat-obatan pembasmi hama tikus, tupai dan kera.
“Selain obat-obatan atau racun tikus, kita juga diberikan tambahan 1 unit traktor tangan (Hand Traktor) untuk dua desa tersebut. Bantuan traktor ini merupakan tambahan dari dua traktor tangan pertama yang diserahkan bapak bupati pekan lalu,” imbuhnya.
Kasmir menyebut, para petani yang ikut serta dalam perburuan hama bakal diberi upah dengan nominal yang sudah disepakati.
“Satu ekor tikus dibayar Rp 3 ribu, satu ekor tupai Rp 15 ribu dan satu ekor kera Rp 100 ribu. Dana tersebut diperoleh dari sumbangan para petani pasca panen raya kemarin dan sedikit dari anggaran dana desa,” tuturnya.
Sekadar informasi, luas lahan pertanian warga di Huraba I dan Huraba II Kecamatan Siabu berjumlah 753 Hektare. Menurut data dinas pertanian Madina, Kecamatan Siabu merupakan swasembada beras atau penghasil padi terbesar di Kabupaten Madina.
Comment