Suhu Politik Indramayu Memanas: Gedung Pers Disusul Gedung PDIP Disasar Pengosongan, Haji Sirajudin Tuding Ada “Tebang Pilih”

  • Bagikan
Suhu Politik Indramayu Memanas: Gedung Pers Disusul Gedung PDIP Disasar Pengosongan, Haji Sirajudin Tuding Ada "Tebang Pilih" (Foto: Red)

Indramayu, tanganrakyat.id – Iklim politik di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kian memanas. Setelah sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu secara sepihak meminta pengosongan Gedung Graha Pers Indramayu (GPI) yang sempat viral, kini giliran Gedung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjadi sasaran. Keputusan kontroversial ini sontak memicu gelombang protes serta tudingan arogansi dan tebang pilih yang dialamatkan kepada penguasa, Bupati Lucky Hakim.

Rencana pengosongan Gedung GPI, yang selama ini menjadi markas puluhan organisasi pers dan jurnalis di Indramayu, belum menemukan titik terang. Namun, perhatian kini beralih ke gedung yang juga ditempati oleh Plt Ketua DPRD Indramayu, Haji Sirajudin.

Tak hanya Gedung GPI, melalui Sekretaris Daerah Aep Surahman, Bupati Lucky Hakim juga menerbitkan surat pengosongan untuk Gedung PDIP, partai yang notabene meraih suara terbanyak dalam pemilihan legislatif di Indramayu.

PDIP Siap Melawan Jika Tak Ada Keadilan

Menanggapi kebijakan Pemkab, Ketua DPC PDIP Kabupaten Indramayu, Haji Sirajudin, membenarkan adanya surat pengosongan tersebut. Namun, ia dengan tegas mengingatkan Bupati Lucky Hakim untuk tidak melakukan tebang pilih dalam kebijakannya.

“Santai aja, kita ikuti alurnya harus ada sistem keadilan, karena jika tidak, saya akan lawan dengan kekuatan politik kami di dewan,” tegas Haji Sirajudin, mengisyaratkan perlawanan serius jika keadilan tidak ditegakkan,” Ucap Haji Sirojudin, (Jum’at, 4/7).

Haji Sirojudin (Foto: Red)

Menurut Haji  Sirajudin, pengosongan adalah hak Pemkab Indramayu. Namun, ia mengingatkan bahwa masa pinjam pakai gedung kantor DPC PDIP ini sebenarnya masih berlaku hingga pertengahan 2027.

“Saya ingatkan, jika kebijakan pengosongan tidak berkeadilan, kami tentu bergerak melakukan perlawanan politik lewat gedung dewan. Di Parpol masih ada gedung Golkar, PPP yang merupakan sama milik gedung aset Pemkab,” sindir Sirajudin, menyoroti potensi diskriminasi dalam penerapan kebijakan aset daerah.

Ada Apa di Balik Pengosongan Massal Ini?

Situasi ini sontak menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat Indramayu.

Baca juga:

PDIP Guncang Indramayu: RPJMD Terancam Tanpa Legitimasi?

Mengapa Pemkab Indramayu tiba-tiba gencar melakukan pengosongan gedung-gedung strategis ini? Apakah ada agenda politik terselubung di balik keputusan ini, ataukah ini merupakan dampak dari “dendam politik brutal” yang merajalela dan berpotensi mengganggu kondusifitas daerah?

Surat Pengosongan Gedung PDIP di Jalan Pahlawan Indramayu (Foto: Red)

Ketegangan ini diperkirakan akan terus berlanjut, menunggu langkah selanjutnya dari kedua belah pihak.

Penulis: Kakang Prabu
  • Bagikan

Comment