Indramayu, tanganrakyat.id – Sidang paripurna pengesahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu diguncang aksi walkout fraksi PDI Perjuangan (PDIP). Langkah tegas ini diambil sebagai bentuk penolakan terhadap proses pembahasan RPJMD yang dinilai tidak matang dan penuh masalah.
Ketua Fraksi PDIP, Edi Fauzi, dengan nada tegas menyatakan bahwa walkout adalah pilihan terakhir namun perlu, sebagai wujud tanggung jawab moral kepada rakyat Indramayu. “Kami menolak untuk ikut dalam pembahasan dan pengesahan RPJMD ini karena tidak ingin melegitimasi proses yang tidak matang dan penuh masalah. Ini bukan soal politik, tapi tanggung jawab terhadap masa depan daerah,” pungkas Edi Fauzi.
Aksi walkout ini sontak menjadi sorotan tajam dalam dinamika politik Kabupaten Indramayu, mengindikasikan adanya aksi serius di tubuh legislatif terkait arah pembangunan lima tahun ke depan.
Keputusan PDIP untuk menarik diri dari pembahasan dan pengesahan RPJMD menimbulkan pertanyaan besar: Apakah RPJMD ini akan tetap disahkan tanpa partisipasi dan legitimasi dari salah satu partai politik terbesar di Indramayu?
Situasi ini tentu memunculkan beragam spekulasi. Di satu sisi, pengesahan RPJMD tanpa persetujuan PDIP bisa jadi mempercepat proses birokrasi, namun di sisi lain, legitimasi dan penerimaan publik terhadap dokumen pembangunan tersebut dapat dipertanyakan.
Dampak jangka panjang dari walkout ini terhadap stabilitas politik dan efektivitas pembangunan di Indramayu patut untuk terus dicermati.
Baca juga:
Bupati Lucky Hakim Ngotot Kosongkan Gedung Pinjaman, PDIP Indramayu Ancam Kerahkan Kekuatan Politik!
Bagaimana kelanjutan nasib RPJMD Indramayu setelah aksi walkout PDIP ini? Akankah ada solusi untuk meredakan ketegangan politik ini demi kepentingan masyarakat?
Comment